Nenek Kim terlihat sangat senang, sedari tadi ia mengelus perut Jeongguk yang terasa lucu ditangannya. Ada sesuatu yang terasa saat ia menempelkan tangannya. Sebuah makhluk kecil sudah bisa dirasakan kehadirannya didalam sana.
"Sepertinya cicitku sangat senang di dalam sini. Nenek bisa merasakan banyak aura baik"
Jeongguk tersenyum ke arah nenek Kim yang masih terlihat cantik walau di usia yang tidak lagi muda. Sepertinya Jendral Kim memang dilahirkan dari keluarga dengan paras yang unggul.
"Nenek... Jaga kesehatan nenek agar nanti bisa bermain dengan makhluk kecil ini"
"Neee.. Nenek akan berusaha agar tetap sehat.. Cepat berikan ramuan itu"
Jeongguk memberikan mangkuk ramuan yang sudah di racik oleh tabib. Dengan dibantu oleh Jeongguk, ramuan itu tandas tak tersisa.
"Sekarang nenek isirahatlah dulu" Ucapnya sambil membantu membaringkan nenek Kim yang memang sudah sakit-sakitan beberapa hari yang lalu.
Istana
Karena pangeran Namjoon sudah dinobatkan menjadi pengganti sang raja. Maka akan ada beberapa usulan mengenai pasangan sang raja. Bagaimanapun, aturan kerajaan harus dijalankan.
Jika ada raja, tentu akan ada ratu yang harus bersanding di sebelahnya. Oleh karenanya, para mentripun ikut mengusulkan bahkan tak jarang diantara mereka yang secara pribadi menawarkan putrinya.
Raja Namjoon sendiri tidak ambil pusing dengan hal semacan ini. Pemikirannya tidak terlalu sempit, dan ia rasa aturan ini perlu diubah.
"Pekerjaan di istana saja membuatku pusing. Apalagi memiliki seorang istri. Bukankah itu sepertihalnya menambah beban masalah?"
"Aku dulu juga berfikir begitu. Tapi sekarang akan ku tarik kata-kata itu. Memiliki istri juga tidak terlalu buruk"
"Jendral Kim sepertinya sedang curhat" Sindir Namjoon.
"Tidak, aku hanya memberikan pendapatku. Mendengar kau seperti keberatan. Aku jadi teringat dengan diriku dulu. Jadi, kuharap kau tidak menyesali kata-katamu hyung"
"Bahkan di saat negri ini baru saja aman dari peperangan. Mereka langsung mengajukan pernikahan. Bukankah sangat lucu? Orangtuaku juga setuju untuk itu.. Haiissshh"
Dan begitulah keluhan dari raja baru Joseon. Hingga pada akhirnya di sahkan "PENERIMAAN CALON PERMAISURI RESMI DI BUKA".
Berita itu cepat sekali menyebar, seperti halnya angin yang berlalu cepat melewati satu tempat ke tempat lainnya.
Banyak orang yang berbondong-bondong mendaftarkan putri mereka. Baikitu dari kalangan kaum biasa ataupun dari pejabat kerajaan sendiri. Mereka tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Mengubah strata mereka dengan pernikahan putri mereka.
Hal ini juga tak luput dari salah satu keluarga mentri kerajaan. Ia memaksa putrinya untuk mengikuti pendaftaran ini.
"Tapi ayah.... Aku tidak ingin"
"Ayah bisa menjamin kau bisa jadi pemenangnya"
"Tidak.. Bukan itu... Aku belum sepenuhnya melupakannya"
"Berhenti mencintai pria seperti itu. Kau bisa jadi ibu negara di sini. Jadi tidak akan sulit membuang orang seperti dia bukan?"
Mungkin bukan dia saja yang harus mengikuti seleksi, akan ada banyak anak gadis yang dipaksa orangtuanya untuk menaikkan status mereka. Bayangkan saja, selesksi ini bukan hanya siapa yang menjadi pemenang lalu dia akan duduk sebagai permaisuri.
Tapi keluarga mereka juga akan dihadiahi barang-barang mahal secara langsung oleh raja yang agung. Sekaligus mendapatkan jaminan hidup dari kerajaan. Siapa yang tak mau hal seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCH YOUR HEART TAEKOOK/VKOOK
RomanceMasih banyak miateri kehidupan yang tidak diketahui oleh orang pada umumnya. Pernah terjebak di dunia lain? Apa yang akan kalian lakukan? Mencari jalan keluar? Atau tetap tinggal? Yuk.... kita berpetualang bersama 📌 Cerita ini murni karangan a...