🌸PART 6

2K 156 21
                                    

Rasa lelah itu belum sepenuhnya hilang. Malam ini adalah malam pertamanya. Ia harus menunggu suaminya untuk melepas semua riasan berat di kepalanya.

"Kenapa jenderal lama sekali"

Ia menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri layaknya melakukan peregangan pada leher.

Lelah sedari tadi hanya duduk menunggu. Ia pun menyandarkan kepala pada tiang ranjang.

"Aku ngantuk"

Tiba-tiba pintu tergeser yang membuatnya kaget buru-buru membetulkan posisinya.

"Aiishh.. Lili mengagetkanku saja"

"Maaf noona.. Lili baru sampai"

"Lili, ambilkan aku air"

Jeongguk meneguk habis dua gelas air yang diambilkan Lili.

"Apa kau tidak melihat jenderal?"

"Beliau sepertinya masih menerima tamu noona"

"Lama sekali dia.. Aku tidak sabar membuka baju sialan ini. Ini berat sekali. Apalagi riasan kepala ini"

Lili hanya tersenyum sambil memijat lengan Jeongguk.

"Mmm.. Noona"

"Apa?"

"Tadi sebelum Lili berangkat ke sini. Ibu noona menitipkan sesuatu."

Lili memberikan sebuah kantong kecil yang di sematkan pada bajunya.

"Apa ini?"

"Kata nyonya Jeon, anda harus meminum ini sebelum melakukan malam pertama bersama Jenderal agar tidak terlalu kelelahan"

"Hah? Maksudnya? Bicara yang benar Lili"

"Biasanya kan pengantin baru akan melakukan itu. Jadi, noona harus meminum obat ini agar tidak terlalu lelah"

Jeongguk reflek melempar kantong itu.

"Menjijikkan sekali. Kau dengar.. Aku tidak akan"

// suara pintu di buka

"Saya pamit noona.. Selamat menjalani malam pertama anda bersama jenderal" Kalimat terakhir sengaja ia bisikkan pada Jeongguk yang membuat sang empu semakin memanas. Bahkan wajahnya sudah terlihat mengepul. Jika saja tak ada jenderal di sana. Sudah dipastikan Lili akan mendapat amukan dari Jeongguk.

"Tunggu"

Taehyung menghentikan langkahnya.

"Apa ada sesuatu?"

"Ehem.. Jenderal, aku tau kamu orang yang seperti apa. Jadi, aku tidak akan merasa takut dengan sikapmu. Kita juga tak perlu tidur di ranjang terpisah karena aku sudah memberikan batas untuk kita"

Taehyung melihat ke arah kasur yang memang sudah diberi batas berupa guling.

"Kenapa batasnya tidak sama" Ia berprotes karena ruang diantara keduanya tidak sama.

"Oh yang ini tempatku" Tunjuknya pada sisi yang lebih luas.

"Dan ini tempatmu" Tunjuknya lagi pada sisi yang lebih sempit.

"Kalau tidak setuju, kau boleh mencari tempat lain. Bagaimana suamiku?"

"Baiklah, saya akan menerima apapun yang di lakukan oleh istriku ini" Kata terakhir ia buat seolah-olah sedang menggoda Jeongguk.

"Bantu lepaskan hiasan kepalaku"

Jeongguk duduk di sebuah kursi diujung ranjang. Dan dengan senang hati Taehyung membantu melepas aksesoris kepala Jeongguk.

TOUCH YOUR HEART TAEKOOK/VKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang