Setelah memutuskan untuk tinggal disebuah rumah yang sederhana, kini Jeongguk pamit untuk kembali pada rumahnya. Dan lagi, pria itu berbaik hati hendak mengantar Jeongguk pada kediaman Jendral.
Sempat menolak karena tak ingin orang lain beranggapan buruk jika melihat kondisinya adalah pertimbangan yang sangat sulit. Jujur saja Jeongguk asing dengan tempat ini. Ia hanya ingat tempat terakhir sebelum dirinya tak sadarkan diri.
"Izinkan sekali ini saja noona.... Saya sungguh khawatir jika harus membiarkan anda berjalan sejauh itu"
Dan Jeongguk juga berfikir demikian, ia takut jika terjadi sesuatu padanya ditengah jalan. Apalagi perutnya sudah mulai membesar.
"Baiklah tuan.... Tapi tolong kondisikan jarak kita. Saya tak ingin nama anda tercemar, terlebih saya sudah bersuami"
Pria itu terkekeh sejenak "Baiklah noona.. saya tau batasan saya".
"Terima kasih tuan, sudah mau direpotkan"
🌸🌸🌸
Yoongi menatap iba pada sepupunya itu. Wajahnya terlihat semakin menirus saja. Sudah sepekan ini tak ada raut ceria diwajahnya. Terlihat hampa seperti tubuh tanpa nyawa.
Tak ada sama sekali rona kebahagiaan atau apapun yang terpancar di wajahnya. Sepertinya ia kurang istirahat dan makan.
"Tae.. Aku pergi dulu, kau jaga kesehatan ya.. Aku yakin Jeongguk pasti kembali padamu" Ucapnya dengan menepuk pundak yang lebih muda seolah memberikan afeksi agar dia lebih tenang lagi.
Tak ada jawaban, Yoongi sekali lagi menghembuskan nafas beratnya diudara. Ia juga sudah meminta beberapa orang kepercayaannya untuk mencari tahu keberadaan Jeongguk. Tapi sampai saat ini belum ada kabar baik.
"Tae.. Aku pergi ya.. Kalau kau butuh apa-apa, bisa langsung ke rumah"
Yoongi benar-benar pergi menyisakan sepupunya yang masih diam ditempat.
.
Akhirnya setelah seharian menempuh perjalan yang lumayan jauh, dua orang itu berhasil sampai di salah satu hunian besar.
"Terima kasih sudah mengantarku. Jika tuan berkenan, saya ingin mengajak tuan mampir dulu untuk menghilangkan penat sejenak"
"Tidak udah noona.. Saya langsung pergi saja"
"Tidak tuan.. Saya memaksa. Itung-itung sebagai rasa terima kasih saya yang tak seberapa atas kebaikan tuan"
Dan dengan begitulah kedua orang itu melewati pagar rumah, menyapa beberapa orang yang yang berjaga di sepanjang pintu.
"Noona.. Kau bukan sembarang orang?" Heran pria itu, bagaimana tidak. Setiap pintu akan dijaga setidaknya dua orang yang berdiri di sana.
"Sebentar yaa.. Saya cari suami saya dulu"
Wanita itu berjalan entah kemana, menyisakan seorang pria yang sudah menyelamatkannya di ruang aula.
Melangkahkan kaki menuju kamar miliknya. Karena ia yakin suaminya pasti sudah pulang saat ini.
Cklek
Pintu terbuka, namun ia sama sekali tak berminat untuk mendongak siapa yang masuk pada kamar miliknya.
"Suamiku"
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCH YOUR HEART TAEKOOK/VKOOK
RomanceMasih banyak miateri kehidupan yang tidak diketahui oleh orang pada umumnya. Pernah terjebak di dunia lain? Apa yang akan kalian lakukan? Mencari jalan keluar? Atau tetap tinggal? Yuk.... kita berpetualang bersama 📌 Cerita ini murni karangan a...