"Serem, anjir."
Ziva mengangguk. "Kira-kira siapa yang ngirim foto itu ya? Perasaan gue nggak punya musuh lagi."
Gabby berpikir seraya menyeruput strawberry milkshake nya. "Emang selama ini lo kemana aja? I mean, selama lo nikah, lo nggak ada gangguin orang 'kan?"
Ziva mendelik. "Ngapain anjir gue gangguin orang? Ya tapi, gue emang gangguin Altair sih, kayak nelepon dan ngajak dia ketemuan terus." Setelahnya ia cengengesan karena Gabby menatapnya judes.
"Tapi udah nggak kok! Udah berbulan-bulan juga gue berhenti. Masa iya, Altair yang ngirim? Bukannya kegeeran ya, dia 'kan akhir-akhir ngebet banget tuh, pengen balikan sama gue. I mean, nggak rasanya mungkin kalau dia yang ngelakuin."
"Tapi bisa aja nggak, sih? Itu foto dia edit terus di kirim ke nomor Sagara, dengan tujuan mau buat hubungan lo sama Sagara jadi rengginang?"
"Renggang." koreksi Ziva.
"Iya, itu maksud gue, renggang!" Sambil mengunyah kentang goreng, Gabby kembali mengutarakan pendapatnya dengan menggebu.
"Nah, terus kalau lo sama Sagara udah renggang, dia saat itu juga dia masuk di antara hubungan lo, dan narik lo buat balik sama dia lagi! Gue yakin seribu persen kalau yang ngirim foto itu Altair!"
"Kalau iya, jahat banget sih!" Ziva menggebrak meja dengan wajah suram. "Ah, makin gedeg aja gue sama kelakuan itu cowok!"
"Jangan kesel-kesel. Nanti anak lo makin mirip bapaknya."
Ziva refleks berucap istighfar sambil mengelus perutnya. "Jangan sampe deh,"
"Terus gimana? Sagara percaya dong sama lo harusnya."
"Iya lah. Untungnya dia percaya sama gue. Dan katanya sih, dia mau cari tau. Gue awalnya mau bantu, gue penasaran banget siapa setan yang udah ngirim foto itu. Tapi Sagara ngelarang, katanya gue cuma boleh seneng, bagian susah dia aja yang tanggung,"
"Si anying malah flexing,"
"Eh, nggak ya. Gue cuma ngomong yang sejujurnya."
"Terus gimana lagi? Sagara udah nemu siapa pelakunya?"
"Ini baru sehari, By. Ya kali langsung nemu?" Tepat setelah mengatakan itu, ponsel Ziva yang berada di atas meja berdenting, menandakan ada notifikasi pesan. Perempuan itu segera memeriksanya.
Sagara: Foto yang waktu itu emang editan
Sagara: Kamu tenang aja ya? Aku pasti bakal temuin pelakunya
"Kata Sagara foto itu emang editan," beritahu Ziva pada Gabby.
"Bener? Terus siapa pelakunya?" tanya Gabby. Wajahnya amat penasaran.
Ziva menatap Gabby aneh. "Dia baru bilang kalau foto itu murni editan. Bukan nemu pelakunya!"
"Oh, gitu." Gabby cengengesan.
Ziva mendengus. "Abis ini mau kemana lagi enaknya?"
Gabby terlihat berpikir. "Nonton aja gimana? Ada film horor bagus yang tayang bulan ini."
"Boleh, deh. Mau sekarang?"
"Sure. Let's go!"
Setelah membayar makanan, mereka keluar dari salah satu restoran untuk pergi ke tempat selanjutnya, yaitu bioskop yang ada di mal ini. Namun, di pertengahan jalan, Gabby menyuruh Ziva untuk berhenti.
"Eh, eh, Va. Itu Aurora bukan sih?"
Ziva menoleh ke arah yang di tunjuk Gabby. Terlihat seorang perempuan tengah berbicara dengan cowok jangkung di hadapannya. Dari samping juga sudah terlihat kalau itu Aurora. Tapi siapa laki-laki yang sedang berbicara dengannya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Wife
RandomCheryl Aubie adalah gadis yang begitu haus akan kasih sayang orang tua. Selama hidupnya, tidak pernah sedikitpun Cheryl mendapatkannya bahkan setelah dia di angkat menjadi anak dari sepasang suami-isteri yang tidak bisa memiliki anak. Hingga jiwanya...