19. Perasaan Egois

38.6K 3.1K 207
                                    

FIGURAN WIFE

Hai apa kabar? Sehat selalu ya!

Sudah vote? Kalau belum, vote dulu yuk! Terimakasih banyak!

Siap meramaikan kolom komentar? Fighting!

Satu kata untuk Figuran Wife!

Happy reading! Sorry for typo.
Enjoy <3

Chapter 19. Perasaan Egois

Altair: Ziva, ini gue Altair

Altair: kenapa lo blok nomor lama gue?

Altair: beberapa hari lalu ulang tahun gue, lo nggak mungkin lupa kan?

Altair: I'm still waiting for your birthday wishes

Altair: ziva, bisa ketemu? gue perlu bicara sama lo

Kerutan dalam dahi Altair nampak begitu jelas saat melihat tanda ceklis satu pada pesan terakhir yang dikirimnya untuk Ziva. Foto profil kontak Ziva pun kosong. Setelahnya Altair berdesis kesal seraya meremat kuat ponselnya ketika sadar kalau nomornya diblokir kembali oleh Ziva.

Dengan cara apa lagi Altair bisa berkomunikasi dengan Ziva, sementara setiap kali Altair datang ke rumahnya, satpam dirumah Ziva selalu mengusirnya dengan alasan Sagara melarangnya menemui Ziva bahkan hanya untuk sekedar masuk ke halaman rumah. Lagi, semua sosial media Altair ikut diblokir serta Ziva yang mulai jarang keluar rumah, membuat Altair benar-benar merasa kesal karena tidak bisa memiliki kesempatan untuk bertemu dengan perempuan itu.

Sebenarnya, tidak besar kemungkinan Ziva memblokir kontak dan juga semua sosial medianya. Altair selalu yakin kalau Ziva tidak akan melakukan itu, dan Sagara lah yang melakukannya. Ziva tidak mungkin seperti itu padanya. Ya, Altair yakin Sagara lah yang melakukannya. Sialan!

Sagara benar-benar ingin membuat jarak antara dirinya dan juga Ziva. Cowok itu bertingkah seolah dialah yang paling mengerti Ziva, padahal Sagara hanyalah orang baru. Ia yang paling lama bersama Ziva, bahkan ia dan Ziva tumbuh bersama. Bisa-bisanya orang baru seperti Sagara ingin menghalanginya bertemu dengan seseorang yang selalu bersamanya sejak kecil.

Lagi, sebenarnya Ziva kenapa? Ya, Altair tahu Ziva mungkin merasa sangat terluka atas apa yang telah ia lakukan. Tapi, kenapa sekarang? Kenapa tidak dari dulu Ziva menjauhinya? Kenapa? Kenapa disaat Altair mulai memiliki perasaan berbeda terhadapnya, Ziva malah menjauh? Bukannya itu yang selama ini Ziva inginkan? Altair mau menoleh padanya, Altair kembali lagi padanya. Altair mau membalas perasaannya.

Ya, Altair sadar sekarang. Altair sadar bahwa ia memiliki perasaan yang lebih dari sekedar kata sahabat untuk Ziva. Tahu Ziva akan menjauh dari hidupannya membuat Altair benar-benar tidak nyaman. Ia merasa hampa, ia merasa kehilangan. Altair tahu kalau dia terlambat menyadarinya. Altair juga tahu Ziva sudah memiliki Sagara dihidupnya, tapi tidak mungkin kan, perasaan Ziva untuknya tak lagi sama?

Jika memang benar tak ada lagi sisa rasa yang Ziva miliki untuknya, Altair tidak masalah. Altair akan melakukan cara yang Ziva lakukan padanya dulu. Ya, mengejarnya, tidak peduli kalau Ziva kini memiliki orang baru dalam hidupnya. Tidak peduli kalau kini ia juga memiliki Aurora dalam hidupnya.

Bukannya itu yang Ziva lakukan selama ini padanya? Terus mengejarnya tanpa peduli dengan perasaannya, tidak peduli kalau saat itu Altair begitu terganggu dengan sikapnya. Ya, Altair hanya melakukan apa yang Ziva lakukan dulu padanya.

Figuran WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang