Part 20

7.5K 245 1
                                    

Ariana memilih untuk menghindari orang-orang di kediaman Gerald dan terus tinggal di dalam kamar.

Wanita yang bernama Kemala yang saat siang membangunkannya ia perintahkan untuk membawa makan siang dan makan malamnya ke kamar Gerald .

Ariana bukannya tidak ingin pindah dari kamar itu. Dia sudah meminta Khaled untuk menempatkannya di kamar yang lain, namun pria tua yang tidak memiliki ekspresi itu dengan tegas mengatakan kalau Ariana tidak bisa menempati kamar lain selain kamar yang Gerald tunjukkan bagi mereka berdua. Dan yang bisa Ariana lalukan adalah menggunakan kamar itu seolah kamar itu adalah miliknya sendiri.

Ariana juga bukannya tidak berani turun ke bawah untuk makan siang bersama keluarga Gerald . Hanya saja semenjak pembicaraan yang ia lakukan dengan ibu pria itu, Ariana ingin menghindari konfrontasi lainnya.

Siapa yang menjamin nenek Gerald akan bersikap manis padanya? Ibu Gerald pun sebelumnya tak banyak bicara, tapi setelah Gerald tidak ada di hadapan mereka, wanita itu kemudian menunjukkan wajah aslinya.

Takut? Bukan itu yang Ariana rasakan. Dia bukan orang yang diam saja jika ditindas. Katakanlah Ariana itu tipe pejuang. Dia tidak segan melawan jika memang ia tidak salah atau jika harga dirinya terinjak. Dan di kediaman Gerald , dia hanya sedang menghindari pertikaian. Dia menghindari interaksi sekecil apapun itu. Dia tidak ingin dibenci, apalagi diperlakukan tak layak oleh orang-orang yang tak mengenalnya.

Dan sejujurnya, berada di kediaman Gerald dan menghadapi wanita itu sebelumnya membuatnya merasa menjadi tokoh menantu teraniaya yang tidak disukai oleh keluarga suaminya. Ariana pikir hal itu hanya ada dalam drama, nyatanya perlakuan itu memang ada di dunia nyata. Mertua kaya yang tak menyukai menantu dari kalangan miskin, itu memang benar-benar ada.

Satu-satunya orang yang tidak dia hindari di kediaman Gerald hanyalah bocah yang selalu saja memanggilnya dengan sebutan "Bunda".

Ya, hanya Arshaq satu-satunya orang yang ia terima dengan tangan terbuka. Karena pikiran bocah yang masih terlalu polos itu tidak akan menilainya sebelah mata.

Dan sejujurnya, perlakuan tulus Arshaq padanya di tempat ini membuat Ariana merasa menjadi manusia utuh. Alih-alih tawanan ataupun manusia cadangan.

Paket yang ia tunggu dari Lani datang saat sore hari, yang kemudian diantar oleh Kemala bersamaan dengan makan malam dihidangkan.

Ariana sudah meminta sahabat sekaligus sepupunya itu untuk mengemas pakaian dan kebutuhannya dalam tas bepergian kecil bersama dengan benda lainnya yang ia minta kemas dalam bungkusan tertutup. Ia takut kalau petugas keamanan Gerald memeriksa setiap barang yang masuk sehingga ia melakukan antisipasi lebih.

Setelah membuka isinya dan meletakkannya di tempat yang menurutnya aman, Ariana memilih untuk membaringkan tubuhnya di tempat tidur lebih awal daripada biasanya. Fisik dan mentalnya terasa lelah, itulah sebabnya kenapa dia bisa dengan mudah terlelap.

*****

Gerald kembali ke kediamannya cukup larut. Suasana rumah sudah sangat sepi dan ia yakin kalau istrinya pun pasti sudah tertidur.

"Nyonya memilih untuk makan siang dan makan malam di kamar, Tuan." Itulah laporan yang ia dapat dari Khaled.

"Dia tidak keluar kamar sama sekali?" tanya Gerald ingin tahu.

Khaled menggelengkan kepala. "Saya sudah memerintahkan seorang pelayan perempuan untuk memenuhi kebutuhan Nyonya. Selain gadis itu dan Tuan Muda, tidak ada yang masuk ke kamar Anda, Tuan." Ucap Khaled yang dijawab anggukkan Gerald .

Gerald lantas beranjak menuju kamarnya, sebisa mungkin berjalan pelan sehingga tidak menimbulkan suara. Istrinya tampak tertidur lelap dengan posisi memunggungi pintu masuk. Tubuh kecilnya dibungkus selimut sampai ke setengah kepala dan dari napasnya yang teratur, Gerald semakin yakin kalau istrinya itu sudah tertidur.

Mempelai Pengganti Tuan Zeroun (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang