Part 34

5.6K 308 17
                                    

"Loe gak ngisi lemari es?" Keluh Ariana saat dilihatnya lemari es apartemen kosong.

"Iya, gue lagi males belanja." Jawab Lani dengan nada santainya. Gadis itu tengah berbaring di atas sofa sambil memainkan ponselnya.

Ariana menarik napas panjang dan hanya bisa memandang sepupunya itu kesal. "Loe itu ya, kebiasaan." Ucapnya kesal.

Lani malah mengedikkan bahu. "Ngapain juga gue belanja kalo gak ada yang masak. Kan yang suka masak itu loe." Ucapnya seraya nyengir lebar. "Lagian mana gue tahu kalo loe bakal balik kesini. Gue pikir loe bakal selamanya dirantai di rumahnya si Gerald." Ucapnya lagi yang membuat Ariana memutar bola matanya. "Eh tapi asli, gue penasaran. Loe kenapa balik? Loe udah dibuang ya sama si Gerald?" Tanyanya antusias yang membuat Ariana memandangnya kesal.

"Kalian kenapa? Berantem? Dia udah dapat apa yang dia mau ya, makanya itu dia buang loe?" Tanyanya lagi yang membuat Ariana semakin kesal.

Ariana mendesis memandang sahabat sekaligus sepupunya itu dengan kesal. "Berhenti kepo, itu gak ada manfaatnya!" Ucapnya seraya berjalan menuju ke kamarnya sendiri untuk mengambil dompet. Niatannya dia akan pergi ke supermarket terdekat untuk membeli bahan makanan dan memasak.

"Loe kemana?" tanya Lani saat melihat Ariana mengenakan cardigan tipis dan mengenakan sandal.

"Beli bahan makanan. Laper!" jawab Ariana ketus.

"Gak ngajak gue?" Yanya Lani dengan cengiran jahilnya. Ariana tak menjawab pertanyaannya dan memilih untuk terus meninggalkan unitnya.

Ariana turun ke parkiran dan berniat mengeluarkan mobilnya. Sialnya, saat ia mundur, ia merasakan ada yang salah dengan salah satu ban mobilnya. Ia turun dari mobil dan memandang berkeliling dan seketika kembali merasa kesal karena ban belakang mobilnya kempes. Tidak terlalu parah, namun tetap saja jika dibiarkan besok ia akan kerepotan sendiri.

Alhasil, sambil menggerutu Ariana mencoba menghubungi bengkel langganannya dan meminta bantuan seseorang untuk mengecek keadaan bannya. Dan sambil menunggu orang bengkel datang, Ariana pergi keluar dari basement dengan berjalan kaki.

Ia masuk ke mini market terdekat untuk membeli cemilan. Lalu mencari makanan yang bisa ia pesan lewat aplikasi online, namun sebelum ia memesan, ia menghubungi Lani lebih dulu.

"Gue mau pesen makanan, loe mau pesen juga gak?" Ariana menyebutkan menu apa yang hendak ia beli dan Lani mengatakan kalau dia ikut saja apa yang Ariana pesan.

Setelah membayar belanjaannya di kasir, Ariana kembali ke basement apartemen untuk melihat apakah orang dari bengkel sudah datang. Dan saat ia disana, ternyata sudah ada orang yang mengganti ban mobilnya.

Setelah membayar jasa servis, Ariana kembali naik ke atas. Rasanya sudah teramat lama ia tidak menggunakan lift dan berjalan di lorong apartemennya. Padahal sebenarnya masih hitungan hari ia meninggalkan apartemen yang sudah hampir delapan tahun ini menjadi tempat tinggalnya dan juga Lani. Tempat ia menyembunyikan dirinya, rahasianya dan juga keluh kesahnya.

Ariana masuk ke unitnya dan sedikit aneh karena apartemen itu hening. Dimana Lani? Tanyanya dalam hati. Ia melangkah ke dapur dan mengeluarkan belanjaannya. Sambil menunggu kurir yang mengantar makanannya, ia berniat untuk membersihkan diri, supaya nanti setelah mandi ia bisa makan dan langsung tidur.

Ariana melirik tempat tidurnya, seprainya sudah bukan lagi seprai yang terakhir kali Ariana pasangkan. Kamarnya juga bersih dan rapi. Meskipun Lani terbilang pemalas dalam urusan dapur, nyatanya untuk pekerjaan rumah tangga lainnya, gadis itu amatlah rajin. Lihat saja betapa kamar Ariana bersih dari debu padahal sudah berhari-hari ia tinggalkan.

Mempelai Pengganti Tuan Zeroun (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang