Part 32

5.8K 278 8
                                    

Ariana melangkahkan kakinya masuk ke ruangannya. Setelah pagi yang cukup melelahkan dimana ia harus menghadapi Arshaq yang manja yang melarangnya pergi ke kantor karena takut Ariana tak kembali dan juga Gerald yang mendukung permintaan Arshaq, akhirnya Ariana menang dengan janji bahwa dia akan kembali ke kediaman Zeroun sebelum makan malam.

Ariana membalas sapaan rekan-rekannya dan masuk ke ruangannya. Suara mesin-mesin para tukang yang ada di lantai maupun di lantai bawah sudah tidak terlalu mengganggu karena renovasi kamar dan juga dapurnya sudah mencapai sembilan puluh persen.

Mereka kini sedang melakukan finishing yang membuat Ariana terpaksa menutup pintu dan jendela seraya menyalakan AC supaya pendengarannya tidak terlalu terganggu.

Ariana harus akui bahwa dia menyukai dapur dan lantai tiga restorannya. Meskipun Lani merengek supaya Ariana mengijinkan Gerald untuk mendekor ruangan secara keseluruhan dan juga mengganti perlengkapan kantor mereka dengan yang terbaru Ariana terpaksa menolaknya.

Bukan karena dia tak butuh. Bukan pula karena gengsi. Sekalipun Lani mengatakan supaya Ariana menganggap semua itu sebagai kompensasi atas paksaan Gerald untuk menjadi istrinya, Ariana tetap menolaknya.

Istri. Istri di atas kertas, itulah statusnya. Istri sementara. Mempelai pengganti. Itu julukan lainnya.

Meskipun kemarin malam Ariana berkonfrontasi dengan Ava dan mengakui dirinya sebagai Nyonya di kediaman Zeroun, faktanya itu hanya omong kosong belaka untuk memancing emosi semua orang supaya membencinya dan kalau bisa dengan segera mengusirnya dari rumah itu.

Niatan lainnya adalah supaya ia tidak lagi dihina oleh Ava dan juga Nyonya Hestia yang memang sejak awal menunjukkan tanda-tanda permusuhan padanya.

Ariana tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran Gerald sampai pria itu membiarkannya bicara seenaknya, namun ia masih meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia hanyalah mempelai pengganti dan seperti yang ia janjikan sebelumnya, ia akan mengembalikan posisi adik kembarnya itu, meskipun tidak dengan mudah.

Tidak setelah semua tuduhan dan hinaan yang dilayangkan padanya.

Neneknya tidak salah saat mengatakan kalau di mata orang-orang saat ini Karenina lah istri dari Gerald Zeroun. Sekalipun namanya yang disebut saat akad, namun nama Karenina yang tertera dalam undangan dan Gerald juga tidak pernah mengklarifikasi status Ariana yang sesungguhnya. Dan Ariana juga tidak tersinggung akan hal itu.

Tapi dia tersinggung kala orang-orang menganggap diri mereka sebagai korban dan Ariana lah yang bersalah. Dia lelah terus menerus dituduh kalau dia menjadi orang yang serakah yang menginginkan apa yang dimiliki adiknya. Dia lelah dianggap kalau dia adalah dalang dibalik hilangnya Karenina.

Ariana tidak peduli jika dirinya menjadi mempelai pengganti. Suka atau tidak suka, diijinkan atau tidak, kembali atau tidaknya Karenina nanti, Ariana sudah memutuskan kalau dia akan pergi tepat disaat Gerald mendapatkan hak asuh atas Arshaq.

Jika Gerald tidak membebaskannya, jika pria itu tidak mau menceraikannya, maka Ariana yang akan mengajukan gugatannya.

Jika Gerald mempersulit prosesnya, Ariana tidak akan ambil pusing. Dia akan meminta bantuan Aji untuk membebaskannya dari Gerald, dan Ariana yakin Aji akan mau melakukannya sekalipun Ariana tidak menjanjikan masa depan pada pria itu.

Atau kalau perlu, dia akan membuat tuduhan seolah dirinya selingkuh dengan Aji hanya supaya pengadilan mengabulkan gugatannya.

"Ngelamun?" Suara itu membuat Ariana mengangkat kepalanya. Aji tampak memandangnya sambil menunjukkan cengiran khasnya. Pria itu meringis kala merasakan perih dari sobekan di sudut bibirnya karena dipukul Gerald kemarin.

Mempelai Pengganti Tuan Zeroun (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang