Part 30

6.9K 343 9
                                    

Jangan lupa ⭐ dan komen ya...
________________________________

Ariana keluar dari walk in closet setelah membersihkan diri dan memperbaiki penampilannya. Ia tidak menduga kalau ternyata Arshaq dan Gerald menungguinya di dalam kamar. Bocah kecil itu tiba-tiba turun dari tempat tidur dan langsung mengulurkan tangannya pada Ariana dan menariknya untuk keluar dari kamar dengan semangat yang menggebu khas seorang bocah kecil.

"Arshaq, pelan-pelan." Perintah Gerald yang berjalan tepat di samping Ariana. Merengkuh pinggang Ariana yang menerimanya begitu saja tanpa menjauh.

Melihat penerimaan Ariana, membuat Gerald merasa bahwa hubungan mereka sudah selangkah lebih baik daripada sebelumnya. Meskipun sebenarnya urusan mereka belum benar-benar terselesaikan dan Gerald masih harus menanyai Ariana tentang keberadaannya selama ini dan apa hubungan sebenarnya antara Ariana dengan Aji.

Memasuki ruang makan, mereka melihat tiga orang sudah duduk mengelilingi meja makan. Nyonya Agatha, Nyonya Hestia dan tentu saja, satu orang tamu yang merasa kalau dirinya adalah pemilik rumah, Nona Ava.

"Jadi, istri yang hilang pada akhirnya memutuskan kembali?" Sindir Ava dengan sengaja saat Ariana sudah mendekati meja makan. "Apa kabur itu sudah menjadi tradisi di keluargamu?" Tanyanya dengan nada mengejek seraya memandang Ariana langsung. "Sebelumnya adik kembarmu, dan sekarang kamu. Tapi kenapa kau pergi hanya sebentar? Karen saja sampai sekarang belum kembali."

"Mungkin, saat dia lari dia sadar kalau dia pergi dari Gerald itu sama saja dengan merugikan diri sendiri. Bukan begitu?" Itu adalah pertanyaan bernada sindiran yang keluar dari mulut Nyonya Hestia.

"Sepertinya begitu, Tan. Atau mungkin dia sadar kalau jika dia meninggalkan Gerald, dia tidak bisa mendapatkan orang yang lebih baik lagi?" tanyanya dengan nada mengejek seraya menuangkan makanan ke atas piringnya.

Ariana melirik pengasuh Arshaq dan meminta wanita itu untuk menyuapi Arshaq di depan tv. Ia tahu bahwa ini bukan kebiasaan baik, namun Ariana tidak mau Arshaq mendengar kata-kata yang tak pantas didengarnya, yang mungkin akan keluar dari mulutnya tak lama lagi.

Setelah Arshaq pergi bersama pengasuhnya, barulah Ariana berkata. "Kalau kalian ingin tahu, aku juga tidak ingin kembali ke tempat ini." Jawabnya dengan santai seraya membalik piringnya. "Aku terbilang orang yang tahu diri." Lanjutnya seraya mengisi piringnya dengan nasi. "Dan aku juga orang yang memiliki akal sehat." Ia dengan sengaja memberikan jeda pada setiap kalimatnya hanya supaya memberi efek kesal pada dua orang wanita yang dengan terang-terangan tidak menyukainya.

"Kenapa aku harus kembali ke tempat dimana aku akan menjadi bulan-bulanan dari orang-orang yang tidak menyukaiku dan jelas tidak membuatku nyaman?" Ucapnya lalu mengaduk makanannya dan mulai makan.

Ia kembali mengunyah dengan santai, membiarkan wanita-wanita itu terdiam dan menunggu kelanjutan ucapannya.

"Aku bukan orang bodoh yang akan menjebak diriku sendiri dalam ketidaknyamanan. Lagipula," Ariana memandang Nyonya Hestia dan Ava bergantian. "diatas langit itu masih ada langit. Di dunia ini bukan hanya Gerald yang kaya dan berkuasa." Jawabnya yang membuat kedua wanita itu memandangnya dengan dahi mengernyit dalam.

"Ingat satu hal ini. Keberadaanku disini, baik kemarin lalu ataupun saat ini, itu karena dia dan juga termasuk kalian, menjebak dan memaksaku." Ucapnya kali ini menatap langsung pada Gerald yang tampak tak terganggu sama sekali dengan ucapannya. "Jika dia tidak memaksaku untuk kembali, mungkin saat ini aku sudah meninggalkan negara ini." jawab Ariana lagi.

Mendengar pernyataan Ariana, Gerald seketika menegang dan memandang istrinya dengan tajam. Namun Ariana tak memedulikan respon pria itu dan terus berkata.

Mempelai Pengganti Tuan Zeroun (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang