Part 29

5.9K 333 7
                                    

Jangan lupa tekan ⭐nya ya...
____________________

Gerald melajukan mobil dalam kecepatan sedang. Ia berkali-kali menarik napas untuk mengendalikan emosinya. Baik dirinya ataupun Ariana tidak banyak bicara. Dan Gerald pun enggan untuk mengakui alasan kenapa ia sampai hilang kendali dan memukuli Aji.

Hampir sepuluh menit berlalu dalam hening, Gerald melirik istrinya. Wajah Ariana menghadap pintu mobil dan dahi istrinya itu menempel disana. Gerald tidak menduga kalau istrinya itu tertidur.

Saat berada di lampu merah, Gerald mencoba untuk memposisikan kursi supaya istrinya itu berbaring dengan nyaman. Diperhatikannya wajah Ariana yang selalu terlihat cantik dimatanya.

Entah dia mengenakan riasan atau tidak, Ariana selalu bisa menarik perhatiannya. Pantas jika Aji pun tertarik padanya, karena ia pun tidak bisa melepaskan pandangannya dari istrinya itu begitu saja.

Ariana tidak perlu berusaha keras untuk menggoda pria manapun. Karena dengan sikap ketusnya pun, istrinya itu sudah terlihat menarik di mata Gerald entah Ariana sadar atau tidak.

Mau tak mau Gerald harus mengakui kalau pengaruh Ariana padanya sangatlah besar. Dan hal ini tidak pernah terjadi pada wanita lain sebelumnya.

Gerald tidak pernah merasa gelisah atau cemas saat tidak melihat seseorang secemas ia yang tak bisa melihat Ariana. Bahkan saat Amara masih hidup pun, perasaannya pada adiknya tak pernah sebesar ini.

Gerald pernah memiliki hubungan serius sebelumnya. Dia pernah berkencan dengan tujuan pernikahan. Namun, saat hubungan itu gagal, Gerald tidak pernah merasa menyesal. Ia tidak pernah merasa takut kehilangan. Tapi dengan Ariana? Ia selalu takut kehilangan.

Gerald juga tahu tentang sex dan gairah, namun selama ini tak ada wanita yang bisa mempengaruhinya sebegitu besar seperti Ariana.

Jika wanita lain perlu menggodanya, merayunya dan mengenakan pakaian seksi di hadapannya. Maka berbeda dengan Ariana.

Tanpa bertelanjang, tanpa menggoda, cukup dengan tatapan sinisnya, Gerald sudah terangsang. Bayangkan saja bagaimana jika sampai gadis itu menggoda dan menyentuhnya?

Gerald juga tidak pernah merasa secemburu ini pada pria seperti ia cemburu pada Aji Mahesa. Membayangkan istrinya dekat dengan bajingan itu membuat kepala Gerald langsung mendidih. Dan ia yakin, Aji bahkan dengan sengaja menyembunyikan Ariana di kediamannya hanya untuk membuat Gerald semakin marah.

Ariana bergumam gelisah dalam tidurnya. Hal itu membuat Gerald mengangkat tangan kirinya dan mengusap dahi gadis itu dengan lembut sampai Ariana kembali tenang. Setelahnya ia mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan kanan Ariana yang kecil.

Ariana terlihat nyenyak. Tampak tak terganggu sama sekali. Malah sebaliknya, Gerald lah yang terganggu. Kenapa gadis ini tidak waspada? Bagaimana jika orang yang ada disisinya itu berniat melakukan hal yang jahat padanya?

'Apa yang kalian lakukan? Kemana kalian pergi selama ini sampai aku tidak bisa melacakmu?' Pertanyaan itu harus tertahan di kepala Gerald. Melihat Ariana saat ini, Gerald tahu ada yang tidak beres pada istrinya.

Wajah Ariana tampak pucat, dan meskipun samar Gerald bisa melihat kantung matanya yang menggelap. Ariana terlihat lelah, seolah ia baru saja kembali setelah melakukan perjalanan yang jauh. Yang membuat Gerald semakin tak nyaman adalah sikap Ariana yang tenang, tidak dingin atau berargumen seperti yang biasa gadis itu lakukan.

Mobil berhenti tepat di depan depan kediaman Zeroun. Khaled sudah menyambut mereka dan membukakan pintu mobil untuk Gerald. Gerald turun, berjalan memutari mobil dan dengan mudahnya menggendong Ariana yang masih tertidur masuk ke dalam rumah.

Mempelai Pengganti Tuan Zeroun (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang