Part 35 (2)

5.3K 248 8
                                    

Ariana tidak pernah memikirkan itu. Dia tidak pernah berniat untuk melibatkan Aji Mahesa dalam kehidupannya dan Aji juga sudah tahu itu karena sejak dulu Ariana sudah menolaknya.

Namun Ariana tidak akan membeberkan fakta itu pada Gerald. Ia memandang pria itu dan dengan dinginnya menjawab. "Siapa yang ada di dalam kehidupanku, itu bukan urusanmu.

"Kita tidak saling mengenal sebelumnya, jadi kedepannya aku juga harap kita tidak ada urusan lagi.

"Tugasku sebagai pengganti sudah selesai. Wanita yang seharusnya kau nikahi sudah kembali. Kalau kau ingin meluapkan perasaan cintamu, luapkan saja padanya. Atau kalaupun tidak, aku tidak peduli.

"Kumohon, pergilah. Keluar dari tempat ini, keluar juga dari hidupku. Jalani kehidupan kalian yang indah itu tanpa perlu melibatkan aku." Pinta Ariana lirih. "Aku bahkan tidak perlu kau sebut sebagai kakak ipar. Aku juga tidak akan pernah muncul di hadapanmu secara sengaja atau tidak sengaja. Aku akan bersikap seolah kita tidak saling mengenal karena sebelumnya pun memang begitu." Ucap Ariana dengan dinginnya yang membuat Gerald mengernyit.

"Kau yakin?" tanya Gerald ingin tahu. Ariana memandang pria itu kembali dengan alis menyatu. "Kau yakin ingin mengakhiri semua ini? Kau yakin ingin aku menyelesaikan semua ini, mengembalikan posisi Karenina ke tempatnya semula. Menjadikannya istriku dan juga ibu dari Arshaq?" tanya Gerald ingin tahu.

"Tentu saja. Karena sejak awal itulah yang seharusnya terjadi." Entah sudah berapa kali Ariana mengucapkan kata itu.

"Lalu bagaimana dengan Arshaq? Bukankah kau juga sudah jatuh hati padanya? Bagaimana dengan perasaannya? Karena dia juga sudah jatuh hati padamu dan menginginkanmu menjadi ibunya yang sebenarnya."

Ariana mengedikkan bahu. "Itu mudah saja. Arshaq masih kecil. Ingatannya perlahan akan memudar seiring usianya bertambah. Perlahan dia akan melupakanku dan akan sadar bahwa ibu yang lebih tepat untuknya adalah Karenina.

"Memiliki Karenina sebagai ibunya setidaknya tidak akan membuatnya malu karena kalian memiliki level kehidupan yang sama.

"Dia mungkin akan bingung pada awalnya, tapi perlahan dia akan terbiasa."

"Tidak akan semudah itu, Sayang." Ucap Gerald seraya bangkit berdiri dan berjalan mendekati Ariana yang berdiri dua langkah di depan Gerald. "Arshaq mungkin akan kebingungan, tapi aku tidak. Aku bukan anak kecil yang ingatannya akan memudar seiring tumbuh dewasa." Ujar Gerald dengan nada mengejek seraya melangkah lebih dekat pada Ariana.

"Tidak. Kau sama saja dengan Arshaq. Kau juga sedang kebingungan. Kau kebingungan antara aku dan Karen. Tapi sekarang tidak lagi. Karena dia sudah kembali. Dia akan menjadi milikmu dan kehidupan rumah tangga yang kalian rencanakan sebelumnya sekarang akan berjalan sebagaimana mestinya."

Gerald menggelengkan kepala. "Tidak lagi." Jawabnya dengan nada rendah. "Kau bisa saja mengatakan kalau aku bingung, tapi faktanya tidak.

"Baik tubuhku atau mulutku tidak akan bingung membedakan antara kau dan Karenina." Gerald semakin mendekat, membuat Ariana mau tak kembali melangkah mundur untuk memberi jarak antara mereka.

"Aku tidak pernah menyentuh Karenina sedikitpun, jadi aku tidak pernah merasakan apapun padanya." Ucapnya dengan senyuman di wajahnya saat tahu kalau Ariana sudah terpojok karena tidak ada lagi ruang untuk gadis itu menghindarinya.

Gerald melangkah semakin dekat, menarik pinggang Ariana dan mendesaknya sehingga bagian bawah tubuh mereka semakin merapat.

"Kau bisa merasakannya sendiri." Bisik Gerald seraya meremas bokong Ariana dan semakin merapatkan bagian intim gadis itu ke bagian intimnya sendiri yang sudah berdenyut nyeri sejak tadi. "Tubuhku mengenalimu dan hanya menginginkanmu."

Mempelai Pengganti Tuan Zeroun (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang