30.

1K 106 7
                                    

•••••••


°°°°°


Sayat melempar dan menangkap gelas beberapa kali untuk menghilangkan kebosanannya, setelah kepergian Hanta, dirinya merasa bosan menunggu dua gadis yang ada di kurungan itu kembali sadar.

Blang!

Pintu ruangan terbuka dengan kasar, Mangkel dan Sune datang menghampirinya. Sune melirik ke arah kurungan dan menyeringai, sedangkan Mangkel duduk di depan Sayat dengan angkuh.

"Mana si kembar gendut itu?" Mangkel bertanya ke Sayat.

"Sune bilang, mereka berdua menangkap gadis tumbuhan, kan?" Sayat menjawab.

"Mungkin sebentar lagi mereka akan datang," Sune duduk agak jauh dari mereka berdua.

Hoosh

Ketiganya menoleh, sebuah bayangan hitam muncul dan melempar Grusa dan Grusu keluar. Mereka berdua terjatuh tepat di tengah-tengah Mangkel, Sune, dan Sayat. Sune menghela napas, Sayat menyandarkan tubuh, sedangkan Mangkel menghampiri si kembar.

"Mana gadis tumbuhan itu?!" lantang Mangkel menghentakkan palu gadanya.

"Dia berhasil kabur, dari kalian?" Sayat bertanya, melihat kondisi mereka berdua.

Si kembar mengaduh kesakitan dan duduk saling sandar.

"Senjata sangar, tapi penggunanya bodoh," Sune bergumam, mengambil senjata milik si kembar.

Bruk

Si kembar bersimpuh di depan Mangkel, mereka berdua berkali-kali meminta maaf soal tugasnya yang selalu gagal. Mangkel yang melihat kakinya dipegang oleh mereka, dengan segera menghempaskan keduanya menggunakan palu gada.

Blam!

Mereka berdua terhempas ke tembok dengan sangat kencang, lalu Mangkel menggerakan tangannya. Gumpalan pasir mulai menyelimuti si kembar, keduanya berteriak minta tolong sambil berusaha keluar dari pasir yang mengurung mereka.

"Sanbafu,"

Pasir yang menyelimuti mereka perlahan menghilang, Sune dan Sayat yang melihat kejadian itu sedikit mengangkat alisnya. Si kembar kembali mendapat kesadaran, mereka mulai sadar bahwa ada yang berbeda dari tubuhnya.

"Kalau kalian sampai kalah lagi dengan gadis tumbuhan itu, aku tidak akan segan untuk membunuh kalian," Mangkel mengancam, kembali menurunkan tangan.

Mangkel baru saja memulihkan kondisi si kembar, dengan sedikit tambahan power dari dalam tubuhnya. Mereka berdua yang mendengar ancaman bosnya, langsung berjanji akan menyelesaikan setiap tugas yang diberikan.

Tuk

Tuk

Christy membuka mata saat sebuah kaki menendang kecil punggungnya beberapa kali. Gadis itu menoleh ke belakang dan melihat Ashel tengah memberi sebuah kode.

Christy melihat situasi sekitarnya saat diberitahu oleh Ashel, lalu dia bertanya ke gadis itu tanpa bersuara. Ashel menyuruhnya untuk diam dan memperhatikan apa yang akan terjadi.

The Last Protector of Snaga (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang