69.

427 53 6
                                    

•••••••••

°°°°°°°
 

 
Lantai dasar Istana Kadaman diperkirakan akan menjadi tempat pertikaian antara Gita dan Chika melawan Meda dan Doram. Mereka masih melempar pandangan dan belum ada yang bergerak untuk menyerang. Namun, dari sorot mata Meda dan Doram, sangat terlihat bahwa kedua pria itu ingin sekali bertarung.

Gita melirik ke arah Chika, gadis api itu diam, menutupi ketakutan. Dari musuh yang diperhatikan oleh Gita, gadis es itu mengenali salah satu dari mereka, yaitu Meda.

"Dia orang yang sama waktu di Ras Gelidae," Gita bergumam, tangannya mulai gemetar tanpa sadar.

"Hoho, anak buah Wrosmir ternyata." Doram bersuara.

Gita dan Chika saling pandang saat mendengar ucapan itu, apakah mereka bisa sedikit bernapas lega sekarang? Mengetahui bahwa Meda dan Doram mengenali kedua gadis itu sebagai anak buah Wrosmir Glacialis.

"I-iya, kita anak buah Tuan Wrosmir," Gita merespon ucapan Doram.

Lalu, Meda dan Doram melompat, lantai bergetar saat keduanya mendarat bersamaan. Chika mundur satu langkah, sementara Gita melangkah maju berniat untuk menawarkan barang dagangan.

"Kita membawa barang seperti biasa, Tuan." Gita berucap, menaruh karung dan membuka talinya.

Meda dan Doram melihat karung yang diletakkan tepat di depan mereka. Kemudian, melihat pintu Istana yang hancur dengan sedikit genangan air di sekitar.

"Apa kalian yang menghancurkan pintu itu?" Doram bertanya, menunjuk pintu menggunakan pedang.

Chika reflek menoleh, dan Meda menyadari hal tersebut. Akibatnya, dia dihampiri oleh pria itu sambil menyeret pedang. Gita yang baru sadar, segera mencegah tindakan tersebut lewat rentangan tangan, memperlihatkan salah satu perkakas ke hadapan Meda.

Meda berhenti, melihat perkakas tersebut dan mengambilnya. Gita menghela napas lega saat pria itu mengurungkan niat untuk menghampiri Chika.

Meda dan Doram pun memeriksa semua barang yang ada di karung. Selagi mereka sibuk dengan karung, Gita mengambil karung milik Chika dan diletakkan di samping karungnya untuk dilihat oleh kedua pria itu.

"Wrosmir selalu melakukan pekerjaannya dengan baik," Doram berucap, mengayun-ayunkan palu yang dia ambil dari karung milik Chika.

"Benar, tidak heran jika Ratu menjadikan orang itu sebagai Walikota tempat ini." Meda merespon, mengambil batangan besi runcing dari karung milik Gita.

"Hei, rendahan." Doram memanggil, dengan terpaksa Gita merespon.

"Iya?"

"Kita akan membayar sebanyak seribu Revoty,"

Mendengar hal tersebut, Chika reflek menoleh ke Gita. Nominalnya tidak sama seperti yang disebutkan oleh Wrosmir Glacialis, pria gemuk itu bilang bahwa barang dagangan untuk Ratu bisa mencapai tiga ratus ribu Revoty. Namun, yang diberikan oleh mereka bahkan tidak ada setengah dari harga sebenarnya.

"Eum, maaf Tuan." Chika berucap, mengangkat tangan.

"Kenapa?" Doram menanggapi, Meda melirik.

The Last Protector of SnagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang