32.

865 75 4
                                    

•••••••••


°°°°°


"Dengan ini, aku nobatkan kamu menjadi kepala keamanan Kerajaan yang baru," ucap Raja Semilir menepuk bahu Mangkel satu persatu.

Mangkel yang berlutut di depan raja, berdiri kembali. Secara resmi dia sudah menjadi kepala keamanan Kerajaan setelah dilantik oleh Raja Semilir, karena memenangkan turnamen kemarin.

Chara, kepala keamanan Kerajaan sebelumnya, melihat Mangkel dengan helaan napas. Sebenarnya dia tidak rela jabatannya diambil oleh orang baru, apalagi Mangkel berasal dari luar Kerajaan. Perasaan khawatirnya mulai muncul jika cara memimpin Mangkel berbeda dengannya, tapi kembali lagi, semua keputusan ada di tangan raja, dan dia tidak bisa membantah itu.

Di acara pelantikan itu hanya dihadiri beberapa orang saja. Naf, Nix, Chara, Evan, Jul, Fan, Wedhi, Mangkel, dan tentunya sang Raja. Setelah acara pelantikan selesai, Evan, Jul, Fan, dan Wedhi, keluar dari ruangan. Naf dan Nix berdiri di samping Raja Semilir saat duduk di singgasananya, Chara menghampiri Raja dan bertanya soal kekhawatirannya dengan kepemimpinan Mangkel sebagai kepala keamanan Kerajaan.

Raja Semilir hanya menjawab, bahwa dia percaya dengan Mangkel. Chara menghela napas lalu melihat Naf dan Nix, keduanya hanya membalas lewat tatapan saja. Chara melihat Mangkel yang berdiri di belakangnya, dia mendongak dan Mangkel menundukan badannya.

"Selamat bertugas," ucap Chara, setelah itu keluar dari ruangan dengan kepala yang tertunduk.

Mangkel hanya melihat sampai Chara keluar ruangan, lalu dia menghadap ke Raja Semilir yang ingin mengatakan sesuatu.

"Asal kamu dari mana, Mangkel?" tanya Raja.

"Desa kecil di bagian perbatasan," jawab Mangkel.

"Dekat dengan hutan Ziran?"

Mangkel mengangguk. "Raja, aku ingin memisahkan tiga kota dari wilayah kerajaan sebagai tugas pertamaku menjadi seorang kepala keamanan," ucapnya tiba tiba.

Naf dan Nix saling lihat sebelum sang Raja menjawab.

"Apa alasannya? bukannya aman-aman saja?" tanya sang Raja.

"Ada sekelompok bandit yang ingin membuat kacau kota-kota yang ada di kerajaan ini. Mungkin mereka tidak asing dengan kelompok bernama Feziva," ucap Mangkel, lalu melihat Naf dan Nix.

"Kalian tahu kelompok itu?" tanya sang Raja ke kedua ajudannya.

"Aku hanya mendengar dari beberapa orang, kalau kelompok itu hanya sekumpulan anak remaja yang berbuat onar," jawab Nix.

"Hmm, mereka juga tidak sampai mencuri ataupun menculik harta para penduduk yang seperti para bandit lakukan," imbuh Naf.

"Kalau kalian menilai mereka dari situ, kalian harus tahu apa yang mereka lakukan pada malam hari," ucap Mangkel membuat mereka berdua kebingungan.

"Maksud kamu?"

"Ya Raja. Waktu siang, mereka memang terlihat seperti berbuat onar, tapi waktu malam? mereka melakukan aksi mereka sebagai bandit. Mulai dari mengambil harta benda penduduk desa, mencuri hewan ternak untuk dimakan ramai-ramai, hingga menculik anak kecil untuk dijadikan sandera, dan membunuh orang-orang yang menentang mereka," jelas Mangkel.

The Last Protector of Snaga (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang