•••••
°°°°°
Wedhi menghindari serangan milik Chika dengan melompat ke belakang. Lewat bara api di sebagian tubuh, Chika melihat Wedhi melalui tatapan mata yang intens. Sejak serangan pertamanya, Wedhi terus menghindar tanpa melawan gadis itu sedikitpun."Chika," Chika melirik ke kiri.
"Dia masih menahan serangannya, jangan terlalu banyak menyerang,"
Rahang Chika mengeras, "Aku nggak nyerang dia ya kak! Kak Chanyeol sendiri yang ambil kesadaranku buat nyerang dia! Kenapa jadi nyalahin aku, sih!?" kesalnya disertai suhu tubuh yang naik.
"Ya kamu seharusnya mencegah aku, agar tidak menyerangnya," Chanyeol membalas enteng.
"Heh! Dia baru ngomong sekata aja Kakak langsung nyerang, gimana mau nyegah kalau kayak gitu, ha?!" Chika menyahut.
Wedhi yang melihat itu, menaruh tanya terhadap Chika. Dia kembali menghunuskan pedang dan bersiap untuk melancarkan serangan pertama sejak pertemuan mereka beberapa menit lalu.
"Gadis api!"
Chika dan Chanyeol berhenti berdebat, lalu melihat Wedhi yang siap dengan kuda-kuda. Chika yang tahu itu, mengeratkan pegangan kapak dan bersiap menerima serangan yang akan diluncurkan oleh Wedhi.
"Apa?!" Chika merespon.
"Apa tujuan kamu sebenarnya datang ke Kerajaan ini?" Wedhi bertanya.
Chika diam sejenak, "Buat pulang," balasnya.
Alis Wedhi menaut, jawaban gadis itu tidak sama seperti yang dipikirannya. Dia mulai melangkah maju, sementara Chika sudah siap dengan kedua kapaknya.
"Selain itu, kenapa kamu ingin pergi ke Kerajaan, menyelamatkan adikmu?" mendengar pertanyaan itu, rahang Chika kembali mengeras.
"Kalau iya, kenapa?!"
Wedhi menghela napas, "Kalau iya, mungkin dia sudah tidak ada sekarang," ungkapnya.
Mata Chika terpaku, tubuhnya mematung mendengar ucapan Wedhi barusan. Perlahan aura merah semakin pekat, mata mengeluarkan cahaya bercampur dengan api yang keluar dari tubuh. Kapaknya mulai dilapisi oleh api dengan skala yang cukup besar.
Chanyeol yang berada di alam bawah sadar Chika, membuka mata saat gadis itu berhasil mengambil kesadaran penuhnya kembali. Kemudian Chanyeol berubah menjadi bara api dan menyatu dengan suhu tubuh Chika.
Tubuh Chika yang dilapisi api, mulai menatap tajam ke arah Wedhi yang berjalan mendekat.
"Kamu bilang apa tadi? Adik aku udah nggak ada?" Chika bertanya, ingin memastikan. Hawa panas tubuh mulai menusuk ke badan Wedhi yang semakin dekat dengan gadis itu.
"Kamu nggak tahu apa-apa soal dia. Jadi, jangan berani-berani kamu bilang dia udah nggak ada." Chika berujar, mulai berjalan menyambut Wedhi, setiap pijakan kakinya meninggalkan bara api di pasir.
Scwing
Senjata mereka berdua beradu, kapak berlapis api milik Chika melawan pedang berlapis darah dan pasir milik Wedhi. Mereka saling pandang dengan tatapan yang berbeda.
![](https://img.wattpad.com/cover/352627127-288-k801477.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Protector of Snaga
DiversosPara remaja yang dipanggil ke dunia bernama Snaga, untuk mewarisi kekuatan sebagai pelindung tempat tersebut. Voting dan komen cerita ini kalau kalian suka atau penasaran. Diikuti juga boleh, jika kalian berkenan, hehe ... Sudahlah, itu saja. Tik...