23.

1K 102 9
                                    

•••••••••


°°°°°


Wush!

Brussshhh

Gubrashhh

Freya berhasil mendarat dari lesatan anginnya, disusul oleh Flora dan Gita yang terduduk kasar di belakang, serta Adel yang mendarat kurang selamat karena kakinya sempat tersangkut arus angin saat akan turun, dan sekarang dia terjungkal ke tumpukan pasir.

"Kita sampai," Freya menyisingkan lengan bajunya.

"Di mana penjaranya?" Flora melihat sekelilingnya.

"Di bawah pasir," ucapan Gita membuat Freya terkejut.

"Kok tahu?"

"Aku pernah ketangkap sekali sama mereka, dan dibawa ke penjara kerajaan waktu itu," jawab Gita sembari memakai sepasang knuckle.

"Kak Gita ketangkap?! kok bisa?!" tanya Flora dengan keterkejutannya.

"Iya, itu juga jadi salah satu alasan aku kenapa kita harus pergi dari tempat ini," Gita merespon.

"Terus, cara masuknya gimana? uhuk!" Adel menepuk nepuk badan sampai terbatuk karena pasir yang menempel di jubahnya.

"Kita tunggu penjaranya naik," ucapan Freya membingungkan Flora dan Adel.

"Hah?"

"Penjaranya bakal naik kalau ada tawanan baru, jadi kita tunggu sampai tawanan baru datang," Gita menjelaskan, lagi-lagi membuat Freya terkejut mendengarnya.

"Kok kakak tahu banyak sih soal penjara kerajaan? aku dengar setiap orang yang jadi tawanan di penjara itu, cuma bisa diam dan nggak bisa lakuin banyak hal," Freya penasaran.

"Diam bukan berarti nggak memperhatikan sekitar, aku manfaatin momen itu buat lihat setiap sudut dan obrolan para sipir penjara," Gita menjawab rasa penasaran Freya.

"Kak Gita hebat banget ya, itu kalau aku yang ketangkap udah pasrah aja sih, udah nggak ada pikiran buat lihat sekitar," Adel kagum dengan apa yang Gita lakukan.

"Kamu nggak ditangkap juga nggak pernah perhatiin sekitar, Del." Flora sedikit menyindir.

"Iyalah, kan perhatian aku cuma ke kamu,"

Bugh

"Akh, sakit Flo!"

"Makanya diam!" peringat Flora setelah memukul perut Adel.

Adel terkekeh sambil memegang perutnya, kalau boleh jujur pukulan Flora tadi tidak berasa baginya dan dia juga berpikir kalau Flora hanya bercanda memukulnya.

"Jangan bercanda dong, nyawa ayah aku dipertaruhkan nih," ucap Freya di tengah candaan Flora dan Adel.

"Iya Fre, maaf."

"Sekarang, kita cuma bisa nunggu ada tawanan baru, mau maksa masuk pun, aku nggak yakin kita bakal masuk ke penjara kerajaan," Gita berucap dengan asumsinya.

The Last Protector of Snaga (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang