Siang ini matahari bersinar sembunyi-sembunyi. Kepingan tipis awan putih berserakan menghiasi langit. Masih dalam rutinitas serupa, Jimin bersama ibunya juga Yoongi tengah menyelesaikan persiapan akhir untuk pesanan kue. Sesekali dia menyeka peluh di pelipisnya.
"Kalau mulai gerah, ada baiknya pesanan dihentikan dulu hingga beberapa hari ini. Ibu lihat semenjak hari pertama kau terus mendapat pesanan, perhatikan juga kondisimu, Jiji." Jinni menasihati secara halus sambil memasukkan satu persatu kue tart mini ke dalam keranjang.
"Iya, Bu. Ini adalah pesanan yang terakhir. Aku juga sudah memutuskan tidak mengambil pesanan dulu sampai minggu depan. Kasihan Yoongi, Ibu. Dia bisa kecapean karena terus membantuku. Saking semangatnya, dia sampai lupa sedang hamil juga."
"Aku hanya berusaha untuk menolong temanku. Lagi pula aku bosan kalau terus-menerus di rumah tanpa melakukan apa-apa. Menurutku membuat kue bersamamu cukup menyenangkan, makanya aku sama sekali tidak keberatan, Ji." Yoongi menjawab tenang seraya ia pun turut menyusun kue-kue.
Jinni menghela napas yang terdengar berat, menyebabkan kedua wanita hamil itu melirik serempak. "Pasti cape, ya Bu?" tanya Jimin kentara cemas di rautnya.
Senyum menenangkan justru terukir di wajah teduh Jinni. "Ibu hanya bisa berdoa agar kalian berdua senantiasa diberi kesehatan oleh Tuhan. Jiji, Ibu sangat bangga padamu, Nak. Kau dengan cepat mampu mengubah sikapmu menjadi lebih baik. Ibu hanya meminta, tolong jangan kau ulangi lagi kesalahan sama yang pernah kau perbuat, Nak."
"Aku bahkan malu jika mengingatnya lagi, Bu. Janjiku tidak hanya pada Ibu, tapi pada Mas Jungkook dan calon anak kami ini. Aku akan berusaha menjadi kebanggaan untuk suami juga anak-anakku kelak." Harapan terucap sampai dia sempat sejenak mengusap-usap perutnya.
"Ibu senang sekali mendengarnya," tanggap Jinni seraya melepas senyum kelegaan. "Yoongi ... Ibu sungguh berterimakasih padamu. Kau memang teman yang baik untuk Jiji. Semoga pertemanan kalian bisa bertahan sampai tua nanti." Perkataan Jinni terdengar menenteramkan hati.
"Jangan membuatku sedih Ibu," keluh Jimin seakan dia tengah merengek. Reaksinya itu kontan menyebabkan Yoongi cekikikan geli.
"Sepertinya ada yang datang," interupsi Jinni sambil memandang lurus ke pintu depan.
"Biar aku saja yang melihatnya, Bu." Dan Jimin menuju pintu guna memastikan siapa yang berkunjung.
.
."Hai, Ji. Bagaimana kabarmu?"
"Kalian?!" Jimin terperangah, kaget saat menyaksikan ketiga temannya datang tanpa kabar. Tak berselang lama dia sedikit membungkukkan badannya, membalas salam mereka. "Ada perlu apa? Ehm... begini, sebelumnya aku minta maaf. Jika kedatangan kalian ke sini untuk mengajakku pergi bersama kalian, aku tidak bisa. Sekarang aku sangat sibuk, banyak pekerjaan yang harus kulakukan. Jadi sekali lagi maafkan aku." Jimin menjawab hati-hati, turut mengatur nada bicaranya terungkai rendah agar tidak menyinggung ketiga wanita di hadapannya.
"Bukan, Jimin. Kami tidak bermaksud untuk pergi ke mana-mana atau pun mengajakmu." Jisoo buru-buru menyahut seraya mengibas-ngibaskan tangannya. "Kami menemuimu karena ingin meminta maaf." Timpal Jisoo dengan wajah tertunduk.
"Minta maaf? Soal apa?" tanya Jimin heran, tampak di dahinya yang kini mengerut.
"Boleh kami menjelaskannya di dalam? Hanya sebentar." Jennie pun menyambung.
"Kami mohon, Ji." Sedikit desakan Lisa ketika dia menatap penuh harap pada Jimin yang sepertinya tidak menyukai kedatangan mereka.
Continue...
Hai, terima kasih banget ya buat kalian yang sampai sekarang konsisten stay di book ini. Semoga di book 'Get a Long with You juga ya. Dalam waktu dekat Velin mau coba rutin up cerita itu. Biar tidak terbengkalai lagi. Semoga sesuai rencana, ya teman-teman.
Anw, apa dari kalian ada yang suka cerita dengan konsep couple Jimin x idol cewe? Kalau suka, Velin ada publish book demikian di akun pertama. Ada dua book yang sudah publish di sana, dan satu ya sudah tamat juga. Semisal ada di antara kalian yang juga suka, silakan mampir ya ke Laceena cek aja book dengan judul 'Head over Heels'. Atau Velin cantumkan cover deh. Siapa tahu kalian berminat.
Good night everyone ;))
KAMU SEDANG MEMBACA
Dek Jiji & Mas Jungkook
RomanceJimin yang manja selalu merasa bahwa suaminya tidak akan pernah menolak segala permintaan dia. Lagi pula, Jungkook punya banyak cinta untuk diberikan kepada istri tersayangnya ini tanpa bisa berbuat kasar sekalipun sekadar penegasan. Lalu, Jimin yan...