Bab 19

1.8K 145 4
                                    

"Kikan ketemu sama orang tuanya Deo? Acara apa?" Raga saat ini sedang bersama Martogi, yang baru saja memberi laporan mengenai kepergiaan Kikan. Dan laporan yang di bawa temannya cukup membuat kening Raga berkerut. Bukan sebuah kabar yang menyenangkan, untuk Raga tentu saja.

"Acara ulang tahun adiknya. Lebih seperti acara makan malam keluarga karena hanya sekitar dua puluhan tamu yang diundang termasuk Kikan." Martogi menjelaskan. Ia salah satu teman Raga yang cukup setia, seorang anggota polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua atau disingkat Aipda, seorang Bintara Tinggi Polri. Usianya lima tahun lebih tua dari Raga.

Persahabatan mereka diawali dari kejadian yang menimpa adik perempuan Martogi. Mariana yang berkecimpung di dunia model. Seorang model amatir yang belum terkenal dan terlibat dengan orang yang salah.

Mariana, adik Martogi memiliki kekasih seorang anak konglomerat cukup terkenal di negara ini. Seorang pria kaya yang cukup brengsek dan memiliki hobi 'aneh'. Ia suka menyiksa pasangannya di atas ranjang dan sudah berkali-kali Mariana menjadi obyek hobi anehnya itu.

Awalnya Martogi tidak mengetahui hal itu, tidak tahu jika pacar adiknya itu orang 'sakit' yang suka melakukan BDSM saat berhubungan intim karena Mariana merahasiakannya. Apalagi adiknya itu terlihat sangat mencintai pacarnya.

Akan tetapi kejadian terakhir memicu kemarahannya. Mariana nyaris tewas karena siksaan yang dilakukan pacarnya. Ia memiliki luka cambukan di sekujur tubuhnya. Ada juga bekas sundutan rokok dan jeratan tali di pergelangan tangan dan kakinya. Entah siksaan apalagi yang diterima adiknya itu. Jika dokter tidak cepat menangani, mungkin nyawa Mariana sudah melayang.

Dengan penuh kemarahan Martogi menangkap pacar Mariana dan membuat tuntutan, tetapi lembaga kepolisian tempatnya bernauang mengecewakannya. Karena pacar Mariana putra konglomerat ternama dan berpangaruh, kasus itu ditutup dengan uang. Apalagi atasan Martogi seorang Perwira Tinggi di kepolisian teman baik sang konglomerat. Maka atasan langsung Martogi yang mendapat intruksi dari sang perwira tinggi, menekan Martogi yang cuma seorang Bintara agar tidak memperpanjang kasus ini. Dengan alasan semua didasarkan atas suka sama suka dan tanpa unsur paksaan.

Martogi yang melihat adiknya terbujur di ranjang rumah sakit dalam keadaan koma sangat marah. Kenapa pelaku kejahatan itu harus bebas dan hidup damai sementara adiknya sedang berjuang antara hidup dan mati? Di mana keadilan untuk orang miskin seperti dirinya? Jika ia yang seorang anggota kepolisian saja tidak bisa mendapatkan keadilan lalu bagaimana dengan orang biasa yang tidak memiliki kekuatan?

Darah Tapanulinya mendidih, ia bertekad mendapat keadilan untuk adiknya. Satu-satunya keluarga yang ia miliki di dunia ini. Setelah kedua orang tua mereka meninggal, ia sengaja masuk kepolisian untuk meningkatkan taraf hidup. Tidak ingin hanya menjadi pencopet atau supir bus. Ia juga yang membiayai sekolah Mariana dan mendukung keinginan adiknya itu menjadi model. Hanya karena terlibat dengan pria yang salah, adiknya nyaris kehilangan nyawa.

Tapi mencari keadilan di negeri ini sama seperti manusia ingin pergi ke Bulan. Bisa dilakukan tapi jalannya sangat berliku. Jika tidak punya uang dan kekuasaan, jangan bermimpi bisa mendapatkan keadilan. Itu pula yang dirasakan Martogi.

Di saat pintu keadilan tertutup untuknya, ia bertemu Raga. Seorang pengacara muda yang menjanjikan dan putra pemilik firma hukum besar dan terkenal di negara ini. Tidak ada yang tidak tahu dan tidak mengenal Safaraz Bomantara, sebagai keluarga yang berkecimpung di dunia hukum dengan bayaran mahal.

Namun Raga tidak meminta bayaran sepeserpun pada Martogi. Ia bersedia dan tulus menangani kasus itu demi membantu orang yang baru dikenalnya. Dan Martogi sangat berterima kasih dan berhutang budi pada Raga.

Terbukti di tangan Raga kasus itu tertangani dengan baik. Semua keburukan putra sang konglomerat terkuak satu persatu. Ternyata bukan hanya Mariana satu-satunya korban kekerasan yang mengalami hal itu. Ada banyak perempuan lainnya tapi tidak ada yang berani speak up. Barulah ketika Raga mengambil alih kasus itu, satu persatu perempuan-perempuan itu berani angkat bicara. Hingga akhirnya kasus itu bergulir bagai bola salju dan ramai di media masa. Bahkan menjadi trending di sosial media. Banyak netizen yang menyerukan keadilan bagi kasus ini. Hingga akhirnya kasus ini dimenangkan Raga dan pelakunya di penjara.

Sebenarnya Martogi tidak puas dengan hukuman yang diterima pelaku, yang hanya dihukum dua tahun penjara dari tuntutan yang empat tahun. Tetapi ia sadar kekuatan di belakang layar dan ia juga sadar bila tanpa bantuan Raga, kemungkinan besar pelakunya tidak akan di penjara.

Sejak itu, Martogi berteman baik dengan Raga dan menganggap Raga sebagai dermawannya. Ia tahu karena kasus itu hubungan Raga dengan ayahnya sempat memanas. Karena Tuan Narindra tidak ingin Raga mengambil alih kasus yang tidak mendapat bayaran sepeserpun. Apalagi karena campur tangan Raga, hubungan ayahnya dengan sang konglomerat itu sempat merenggang. Karena konglomerat itu pernah menjadi klien ayahnya dalam kasus pembebasan lahan yang penuh penipuan.

Tetapi Raga yang saat itu masih sangat idealis tidak peduli dengan kemarahan ayahnya. Terbukti karena kemenangannya pada kasus itu membuat ia menjadi pengacara terkenal yang banyak mendatangkan klien. Dan Raga yang menerima uluran persahabatan Martogi terkadang meminta jasa temannya itu dalam menyelidiki beberapa kasus secara pribadi dan Martogi tidak keberatan membantu.

Seperti saat ini, Raga meminta secara pribadi agar Martogi menyelidiki pria-pria yang dekat dengan Kikan. Dan memata-matai pergerakan mantan kekasihnya itu. Tentu saja hal itu bukan sesuatu yang sulit bagi Martogi. Yang juga merupakan anggota intel kepolisian yang juga sering dikenal sebagai polisi tidak berseragam.

Karena kepercayaannya pada Raga dan rasa terima kasihnya yang sangat besar, serta hutang budinya pada Raga. Secara membabi buta Martogi menuruti semua perintah Raga meski itu harus melanggar hukum institusi tempatnya bekerja.

** saya sibuk nulis di karyakarsa jadi baru sempat update lagi. Kelanjutan extra chapter Love is Blue dan You are yang banyak diminta teman-teman di kk. Padahal sudah hampir lupa sama alurnya, karena sudah hampir setahun. Tapi gak apa-apa karena saya sayang kalian. Apa sih yang gak saya kabulin buat readers setia saya? 😊 ( halah lebay 😁 ). Canda say.

Menyentuh luka ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang