chapter 07

135 17 2
                                    

Setelah dari kamar ganti
Lan Wangji bergegas
kembali dia mencari sosok
cantik itu dan tidak
mendapatinya dia terlihat
kecewa dan memasang
wajah sangat dingin lalu
berjalan ke parkiran dia
ingin pulang sangat lelah
untuk beristirahat.

Mobil memasuki halaman
rumahnya dia masuk dan
ibunya sudah menunggu
di ruang tamu.

"Selamat datang zhan err."

"Iya ibu."

Dia menjawab singkat
lalu duduk didepan ibunya
yang menyuruh ia duduk
dan menurutinya.

"Zhan er ibu ingin
bicara sesuatu padamu,"

"Iya ada apa.?"

"Kamu ingat putri teman
ibu yang dulu hilang,
sekarang sudah ketemu
ibu ingin kamu menikah
dengan nya, ibu sangat
berharap kamu tidak
menolaknya, itu untuk
menebus rasa bersalah ibu
yang selama ini tidak bisa
menjaganya dengan baik,
ibu mohon kamu untuk
menerimanya demi ibu dan
demi teman ibu supaya
dia bisa ibu rawat sekarang
untuk menebus janji ibu
dimasa lalu."

Seperti tersambar geledek
di siang hari ketika dia
mendengar ucapan yang
keluar dari mulut ibunya
dia kaget dan shock tapi
semua tidak tetlihat karena
wajah datarnya hanya dia
mengepalkan tangannya
sangat keras dia tidak
menjawab tapi bathinnya
bergejolak penuh rasa
kecewa tidak bisa
menerima perjodohan
ini tapi dia bisa melihat
wajah sedih ibunya yang
sangat merasa bersalah
dan terluka itu.

Dia diam tidak bergeming
sedikit pun seperti patung
duduk kaku tidak ada
emosi disana hanya saja
tangannya terkepal erat
untuk menyalurkan emosi
nya tidak bisa menerima itu

Ibunya bercerita tentang
teman masa lalu dari
awal hingga akhir tidak
terlewatkan sedikit pun
apa ada nya tidak ditambah
atau dikurangi.

"Dia adalah putri satu
satunya teman ibu yang
ada dan juga kamu begitu
menyukainya diwaktu
kecil dan selalu saja
mendatanginya untuk
melihat dia dan kalian
suka bermain bersama."

Lan Wangji hanya
mendengarkan saja dia
masih diam dengan pikiran
nya dia sekilas membayang
kan wajah Wei Wuxian
yang tersenyum tadi saat
dia dilapangan.

"Zhan err kamu mendengar
kan ibu, bagaimana
tanggapanmu,? tolong
terima ya.. ibu sangat
berharap padamu."

Lan furen memegang
tangan putra keduanya
yang duduk diam seperti
patung dengan wajah
kaku dan dia menoleh
pada ibunya yang menatap
hangat padanya.

"Ibu beri Wangji waktu,
untuk berpikir, lagipula
wangji masih ingin sekolah
dan melanjutkan sampai
jenjang S3 di Amerika tidak
kembali dalam waktu lama."

"Tidak apa apa dia dan
ibu bisa ikut serta kita
bisa tinggal bersama disana."

"Tapi ibu."

"Ibu mohon zhan er,
tolong bantu ibu."

Lan furen memegang
erat tangan putra nya
dan menatap lembut dia
sangat memelas dan mau
tidak mau lan Wangji
tidak berkata lagi dia
menunduk dan diam saja.

"Sudah kamu istirahat
dulu, besok kita bicara lagi
dan ibu sudah mendapat
kepastian darimu dan
ibu sangat berharap kamu
tidak menolaknya."

Dia mengangguk lalu
beranjak dari sana dengan
pikiran kusut dan tidak
bersemangat lagi ada luka
disana dia sedih dan juga
sangat kecewa, marah
pada kenyataan jika dia
harus menikah dengan
orang yang tidak pernah
diduga dan diinginkannya
tapi ia tidak bisa menolak
permintaan ibunya yang
sangat memohon itu.

symphony spring flowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang