Wei Wuxian membuka
mata dia melihat kamar
yang sangat luas dan
mewah berwarna putih
mata abu abunya yang
sangat indah mengerjab
beberapa kali mencoba
mengingat di mana saat
ini dia berada.Tangannya meraba raba
kasur di sampingnya tapi
tidak menemukan apapun."Lao gong..!!"
Mengitari kamar dengan
dengan iris abu abu yang
masih begitu berat dia
perlahan mencoba bangun
lalu menyender di kepala
ranjang membuka selimut
meletakan sebatas puser
mengambil hanphone yang
ada dimeja tidak sengaja
tersenggol air putih yang
ada di gelas di samping
ranjang namun gelas itu
terjatuh di lantai sampai
air nya tumpah namun
tidak pecah karena lantai
itu di lapisi karpet tebal
sangat empuk."Aaahh..kenapa bisa
jatuh.. jadi basah kan..!":Dia berguman sendiri
lalu menyingkirkan
bantal dan memajukan
sedikit badannya untuk
meraih ponselnya dan
berhasil mendapatkannya.Tidak sengaja matanya
melihat gaun tidurnya
sudah berganti dengan
gaun cantik se lutut
berwarna biru muda
sedikit putih awan yang
merupakan ciri khas
Lan family."Pakaianku sudah berganti
Aku juga merasa segar,
kapan aku di mandikan..??
Kenapa aku tidak
menyadarinya, Aaaahh...
Lao gong kamu suami yang
hebat aku sangat mencintaimu"Wei Wuxian tersenyum
manis membayangkan
wajah sang suami yang
sudah menjadi kebiasaan
Lan Wangji setiap pagi
meski sang istri masih
tidur pulas dia selalu
menyempatkan diri untuk
lebih dulu membersihkan
sang istri menganti gaun
malam dengan pakaian
lain sebelum beraktifitas.Melihat jam sudah jam
sepuluh pagi membuka
hanphone dan mendapati
banyak pesan dari grup
chat keluarga yang asiik
berbalas kata menanyakan
kabarnya dari keluarga lan
dan Wei walaupun cuma
paman liu dan bibi mary
termasuk chan.Sebenarnya Bibi mary
yang banyak menjawab
pesan itu dan sangat aktif
bersama nyonya lan yang
membahas tentang Wei
Wuxian menanyakan
tentang kesehatannya
sedangkan pengacara liu
juga lan Huan bersama
Lan qhishan dan Lan
Wangji hanya satu dua kali
menjawabnya di sela sela
kesibukan mereka yang
sangat padat.Dia menjawab pesan itu
dan menyapa semua yang
langsung mendapat
pertanyaan dari semua
terlebih sang ibu mertua
yang memberondongnya.Ibu....:: "Selamat pagi
sayang, Sudah bangun,
bagaimana perasaanmu
hari ini.?"L.Wuxian..; ."Axian baik ibu
baru bangun."Bibi mary..".. Nona axian
segeralah sarapan, maaf
bibi tidak ada, harus pergi
pagi pagi, maid sudah
membuat sarapan jangan
lupa minum obat."L wuxian ..: ; "iya.. bibi...
ibu, axian keluar dulu ya..
selamat siang semua."Ibu.. ; "Iya. Sayang
Menyimpan ponselnya dia
turun dari ranjang lalu
masuk kedalam kamar
mandi dan membasuh
wajah mengeringkannya
beralih ke meja rias
berdandan ringan tidak
butuh waktu lama dia
mengambil tasnya dan
keluar dari kamar di lantai
atas itu menuju meja
makan untuk sarapan
di lantai bawah.Mendekati meja makan
yang sudah ada maid
menunggunya dan
menyapa ramah melihat
sosok cantik itu sudah
berada di depannya"Selamat siang nona,
Mau berangkat kuliah?""Siang bibi..iya..apa
semua sudah pergi..?"Sang bibi itu memberikan
segelas air putih dan
langsung diminum oleh
sosok cantik itu sedikit
dia mengambil kembali
gelas itu dan menggeser
piring sarapan lebih
mendekat kearah wei
wuxian dan mengambil
segelas juice tampa gula
semua buah asli menaruh
tepat di depannya.Duduk seperti biasa
menemaninya sarapan
setiap pagi jika semua
sudah pergi karena sosok
imut itu tidak suka makan
sendiri selalu minta di
temani olehnya."Dari pagi nona, jam
tujuh sudah keluar
semua tadi."Maid paruh baya itu
menjawab sopan sambli
mengatur sarapan untuk
lan wuxian sekarang
nama depannya sudah
berubah bukan lagi
memanggil nona Wei..
tapi nyonya muda lan
sesuai keinginan sang
suami buchiennya."Mereka meninggalkan
aku lagi, selalu sarapan
sendiri, aku tidak bisa
bangun pagi bibi..""Mungkin ada pekerjaan
yang tidak bisa di tinggal
nona harus banyak
istirahat, tidak boleh lelah
jangan berpikiran, itu baik
untuk nona, tuan muda lan
selalu melarang bibi
membangunkan nona
lebih pagi biarkan nona
istirahat lebih lama.
begitu katanya..""Aku sekarang jauh ĺebih
sehat bibi. Tapi mereka
selalu memperlakukan aku
seperti orang sekarat."Wajah cantik itu merengut
dia memakan makanan
dengan pelan dan sang
bibi yang sudah menemani
nya dari sekolah dasar
itu tersenyum dan berkata
bijak."Itu karena mereka
terlalu mencintai nona
menginginkan yang
terbaik untuk nona,
mereka ingin melihat
nona jauh lebih sehat
lagi di bandingkan
sekarang ini.""Axian ingin bisa bangun
pagi menyeduh teh untuk
lao gong membakar roti
untuknya, tapi tidak
pernah sekalipun axian
lakukan, lao gong selalu
mematikan alarm yang
axian pasang.""Itu demi kebaikan noña,
tuan muda lan sangat
mencintai nona,
menginginkan nona selalu
sehat disampingnya."Maid itu berkata hati
hati dia tidak ingin
salah bicara akan
membuat wajah cantik
itu semakin sedih kalau
ada yang mengatakan dia
sakit apalagi menyinggung
tentang penyakinya yang
masih sangat bermasalah
tidak boleh lelah sama
sekali tapi sosok itu jika
ingin melakukan semua
keinginannya jika dia
sudah berkehendak tidak
bisa di larang maka dari
itu lan Wangji masih
sangat membatasi gerak
geriknya.Mengusap lembut tangan
putih halus itu tersenyum
menenangkan."Bibi benar, axian tidak
boleh mengeluh itu akan
membuat mereka sedih
nanti."Dia ikut tersenyum
senang bicara dengan
maid itu yang merupakan
istri supirnya pak lie
yang baik memperlakukan
nya selama ini selalu
bisa membuatnya tenang
seperti bicara dengan ibu
nya sendiri."Ayo habiskan makanan
nya pak lie sudah
menunggu, nanti nona
terlambat.""Bibi.. axian boleh
minta tambahkan sedikit
saos pedas di omelet ini..?
tapi ini rahasia kita."Dia menatap hangat
pengasuhnya itu berharap
wajah itu mengangguk
dan sang bibi tidak tega
melihat nya selalu makan
makanan hambar setiap
hari apalagi jika ada bibi
mary dan lan Wangji
yang begitu protektif
untuk makanannya."Baiklah tapi cuma
sedikit ya..tidak baik
untuk nona.""Iya..terimakasih bibi."
Wajah cantik itu
terlihat sangat senang
maid ìtu mengambil
saos buatan sendiri bukan
saos pedas botolan khusus
di racik sesuai arahan
dokter untuk nona muda
itu yang tidak boleh
makan makanan yang
mengandung pengawet
tapi tetap ada batasnya
tidak boleh berlebihan.Tidak butuh waktu
lama dia sudah terlihat
keluar dari rumah dan
masuk kedalam mobilnya
bergerak kejalan raya
menuju kampus tempat
ia menuntut ilmu di
fakuktas ilmu Bisnis
di universitas tertua dan
ternama di negara adi
daya itu.Mobil memasuki gerbang
tinggi dan terparkir rapi
di depan loby sedikit
mendekat menuju kearah
ruang kuliahnya supaya
tidak kejauhan dia
berjalan.tampa menunggu pintu
di buka dia langsung
membukanya dan berkata
lembut menundukkan
badannya sedikit berdiri
di depan mobil yang kaca
nya sudah diturunkan
sang supir."Pak lie pulang saja, nanti
tidak usah di jemput, axian
pulang bersama lao gong
saja, hati hati menyetir.""Baik nona.. selamat
belajar,."Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
symphony spring flower
Teen Fictiontumbuh dan berkembang dengan kebutuhan khusus dan diasuh oleh pengasuh yang setia menemani dari usia dini dan selalu menyendiri tidak tertarik dengan sekitar meskipun tidak sedikit yang mencoba mendekat dan ingin mengapainya menjadikan permata yang...