chapster 16

123 14 0
                                    

Lan furen terduduk
di ranjang dia menahan
amarahnya menarik nafas
pelan pelan lalu dia
menghembus kan nya terus
saja melakukan itu untuk
sedikit meredakan emosi
nya melihat ulah putra
keduanya yang di luar
prediksinya dia mengira
sosok pendiam itu yang
selama ini sangat taat
aturan keluarga lan.

bisa menurut padanya
dan diatur tidak pernah
menyangka sama sekali
bisa bertindak sejauh ini.

Dia menghubungi sang
suami bicara serius tidak
lama dia menutup
panggilan itu kèmudian
kembali menghubungi
putra sulung bicara sekilas
minta mengurus tamu
dan berbicara dengan para
kolega perihal acara malam
ini setelah itu dia kembali
menutup panggilan dan
kembali menatap sendu
kedepan.

Dia sangat menyesali
kejadian hari ini
kenapa putranya sangat
egois tidak mau bertemu
sekali saja dengan gadis
pilihannya padahal semua
teman teman kolega
bisnis sang suami yang
tadi mengira jika sosok
cantik itu putrinya dan
semua berebut ingin
menjadikan menantunya
melihat kecantikannya juga
keramahannya punya nilai
tersendiri melihat auranya
yang begitu kuat.

Malah putra nya menolak
mentah mentah bertemu
saja tidak mau apa kurang
nya gadis ini dia tidak
pernah bisa mengerti
pola pikir sang putra yang
aneh bin ajaib itu.

Tidak terasa air matanya
keluar apa dia terlalu
keras tapi semua demi
kebaikan sang putra dia
ingin memberikan yang
terbaik untuk putranya
yang bisa membuatnya
bahagai dia sangat yakin
pilihannya tidak salah
tapi kenapa malah sang
putra melihat sekali saja
dia tidak mau.

"Axian maaf kan ibu nak,
Ibu sudah gagal ingin
menjadikanmu menantu
ibu, padahal ibu sangat
berharap, ibu tidak ingin
kamu berada ditengah
keluarga yang lain, ibu
tidak rela nak jika hal itu
terjadi,

Hanya kamu yang ibu
inginkan untuk menjadi
menantu ibu,

ingin kamu terus berada
di tengah keluarga ibu
sampai akhir nanti.

Agar ibu bisa terus
mencintaimu dan juga
menyayangimu
dengan tulus dan juga
menjagamu, bagaimana
bisa ibu menjagamu
jika kamu menjadi
menantu orang lain, ibu
tidak ingin itu terjadi sayang,

Ibu sudah berjanji kamu
akan selalu berada di
tengah tengah keluarga
ibu. Kedepan ibu tetap
akan menjadikanmu
menantu ibu, jika si es batu
itu tetap menolakmu
terpaksa kamu harus
ibu jodohkan dengan
putra sulung ibu dengan
begitu kamu tetap bisa
berada ditengah keluarga
ibu, ada terus dihadapan
ibu supaya ibu bisa terus
mencintaimu sampai akhir
usia ibu nanti, ibu tidak
ingin kamu pergi ke rumah
orang lain, tempatmu
disini nak disamping ibu
ayah juga putra ibu
mau itu Huan ataupun
A zhan, kamu tetap akan
menjadi bagian dari
kedua nya."

Lan furen bicara sendiri
dengan beruraian air mata
yang tidak bisa di tahannya
mengucur deras mengingat
ulah sang putra yang
sangat tidak diduganya.

Mungkin karena lelah
pikiran juga badannya
dengan semua ini tidak
sengaja lan furen jatuh
tertidur begitu saja sambil
menangis tanpa berganti
pakaian masih tetap
dengan gaun hitam sangat
elegan yang membungkus
tubuh tinggi langsing nya.

Jam sudah menunjukkan
angka satu malam sudah
cukup larut pesta juga
sudah berakhir dari jam
sepuluh tiga puluh malam
semua tamu sudah pulang
dan tinggal petugas
kebersihan pihak hotel
yang terlihat sedang
membersihkan semua
dan mengembalikan
ballroom itu seperti
semula di bantu tim
dekor dari E O.

Lan Huan juga masuk
kekamar dengan pikiran
penuh tanda tanya besar
dia sudah berganti pakaian
dan sudah masuk kedalam
selimut sudah tertidur
sangat pulas di kamar lain
masih di lantai yang sama
dengan sang ibu.

symphony spring flowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang