Chapter 21

107 13 0
                                    

Wei Wuxian mematut
dirinya di kaca dia
merapikan penampilan
nya yang sudah sempurna
padahal dia berdandan
hanya menyapukan kuas
tipis di wajahnya tanpa
riasan berat apalagi
riasan tebal hanya sapuan
ringan dari bedak tabut
natural dan sedikit parfum
di sekitar leher dan juga
pergelangan tangan.

"Sayang sudah selesai.?"

"Sudah lao gong."

"Ayo pergi."

"Iya.."

Wei Wuxian mengangguk
berdiri dia menghampiri
sang suami yang sedang
memasukan barangnya
ke dalam tas seperti seperti
handphone dompet yang
selalu ketinggalan jika sang
suami tidak memeriksanya
langsung menyambar tas
apakah ada isi atau tidak
jika mau pergi padahal di
luar sana pasti butuh uang
juga handphone untuk
komunikasi.

Dia mendekat dan meraih
tangan kokoh itu dan
bergelanyut manja disana
yang sudah langsung
mengenggam tangannya
dengan hangat.

Wei Wuxian menarik
wajah di depannya lalu
mengecup pipinya sekilas
dan sosok tampan itu
tersenyum mengusap
kepalanya.

lalu keluar dari kamar
menuju keluar dan masuk
ke lift menuju kebawah
setelah keluar dari unit
apartemen miliknya

Tidak lama keduanya
sampai sosok cantik itu
melihat sekeliling belum
kelihatan orang yang
ingin di temuinya.

"Sayang maaf aku tidak
bisa menemanimu lebih
lama, harus pergi sekarang
bagaimana padahal aku
ingin menemanimu untuk
bertemu dengan nya?"

Lan Wangji melirik
jamnya dia harus pergi
bertemu sang ayah di luar
sana yang terus menelpon
dari tadi tidak berhenti

"Sudah tidak apa apa
mungkin lain kali, kita
bisa mememuinya lagi
bersama."

"Mn. Kamu tidak apa
apa aku tinggal."

"Lao gong aku tidak apa
apa ada pak lie, dan ibu
angkatku juga sudah
berada di parkiran, pergi
lah, kasihan ayah sudah
memanggil dari tadi."

Lan Wangji mengecup
kepalanya juga pelipis
nya dia mengusap wajah
itu dan mencuri ciuman
ringan sekilas di bibirnya

"Kalau aku belum datang
pulang sama pak lie ya..
kalau sudah selesai
pertemuan ini jangan ke
mana mana, tidak boleh
lelah, harus lebih banyak
istirahat, aku juga akan
meminta pak lie untuk
mengawasi langsung disini."

"Iya.. jangan khawatir,
aku akan pulang, nanti
tidak akan lama."

"Mn, aku pergi ya..
aku mencintaimu."

"Aku juga."

Lan Wangji mengangguk
dia mengenggam erat
tangan lentik itu dan
mengecup lama tangan
itu lalu dia berbalik
pergi karena handphone
nya terus berdering.

Baru saja lan Wangji
pergi Lan furen datang
langsung saja dia
memeluk sosok cantik
itu yang sudah sangat di
rindukannya selama
tiga minggu ini tidak
di lihatnya sama sekali.

"Sayang kamu kemana
saja, kata mary kamu
lagi liburan, kamu
pergi kemana? kenapa
tidak mengabari ibu
jika pergi liburan, kita
bisa pergi bersama.?"

"Maaf ibu, axian tidak
sempat mengabari pergi
nya juga mendadak."

"Ooh.. tidak apa apa,
bagaimana keadaanmu
sayang? kamu sehatkan.?"

Lan furen mencium kedua
pipi putih itu dengan
penuh kasih sayang dia
mengusap wajah halus itu
dengan lembut.

"Axian baik ibu."

symphony spring flowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang