chapter 23

111 12 0
                                    

Tidak terasa tiga bulan
berlalu hubungan chan
dan mary juga sudah mulai
ada kemajuan meski masih
ada beban dari pengasuh
cantik itu untuk menjalani
kebersamaan mereka yang
sangat diharapkan oleh

Chan yang terus saja
berusaha sangat keras
untuk kembali bisa
memiliki sosok dokter yang
masih sangat dicintainya
meski waktu sepuluh tahun
sudah keduanya berpisah.

Telephone bibi mary
terus berdering dan itu
membuat Wei Wuxian
sedikit merasa heran saat
melihat pengasuhnya itu
terlihat seperti sengaja
mengabaikannya dan ia
berniat mengangkatnya.

"Bibi mary telephone
bibi terus berdering tapi
kenapa tidak diangkat,
axian jawab ya..?"

Tidak mendapat jawaban
Wei Wuxian sekilas dapat
melihat id si pemanggil
dan dia sedikit kepo lalu
membacanya nama itu
dan terlihat sedang
berpikir keras.

Sepertinya dia tahu
dan pernah ingat nama
itu tapi dia lupa selama
ini dia belum pernah id
itu menelpon pengasuhnya
yang dia tahu karena
semua nama yang ada di
kontak hanphone itu
hampir semua dikenalinya.

"Chan siapa dia.?"

Wei Wuxian menolog
sendiri karena merasa
penting telephone itu
terus saja berdering dia mengangkatnya

"Hallo selamat malam,
Maaf bibi mary sedang
sibuk, ada yang mau di
sampaikan.?"

"Ooh..ya, maaf, tolong
sampaikan kalau saya
ingin berbicara dengan
mary sebentar saja, maaf
kalau boleh tahu siapa ini,?"

Dari ujung sana terdengar
suara sangat ramah dan
itu membuat Wei Wuxian
merasa jika sosok ini
orang yang baik.

"Aku axian, nanti aku
sampaikan."

"Axian? Halo axian
apa kabar ini paman
chan yang dulu sering
sekali kamu memanggil
aku dengan sebutan itu,
aku sering mengendong
mu, ingat ketika dulu
kami masih SMA dan
kuliah dulu di amerika."

Wei Wuxian mencoba
untuk mengingatnya
namun karena daya ingat
yang tidak baik dia lupa
dan hanya bayangan
samar samar ketika dulu
sang ayah mengendong
di punggung yang terlintas
juga paman liu dan satu
sosok lagi yaitu orang
bermata sipit berambut
berdiri pacar bibi mary
yang dia ingat dia panggil
naruto.

Karena suka membawanya
terbang dengan balon yang
di ikat di sepeda dan di
tarik seolah olah sepeda
mininya terbang.

"Maaf axian lupa
tidak ingat, kabar axian
baik oya..ingin bicara
pada bibi mary kebetulan
sudah datang sebentar."

"Sayang sekali, axian
tidak mengingatnya,
semoga nanti axian
ingat, bisa bicara
sebentar dengan axian ?."

"Dengan ku.?"

"Iya.. dengan mu "

Chan berbicara dengan
WEI Wuxian dan tak lama
bibi mary mendekat dan
pembicaran itu teputus
ketika mendengar suara
yang menyapa

"Nona axian."

Wei Wuxian menoleh
dia mendapati bibi mary
sedang berdiri tepat di
belakangnya dan langsung
saja terputus karena Wei
Wuxian mengalihkan topik
dia segera menyerahkan
hanphone itu pada bibi
mary sang pengasuhnya
yang cantik dan baik hati itu.

symphony spring flowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang