chapter 20

139 13 1
                                    

Lan furen mencoba
menelpon seseorang
dan tidak lama telpon
tersebut di angkat di
ujung sana dan mereka
bicara sejenak tidak lama
telephone ditutup dia lalu
menarik nafas panjang
menjatuhkan diri ke sofa
dan duduk diam sendirian

Dia merenung dan
berpikir keras kenapa
putranya tidak mau
pulang kerumah lagi
sekarang lebih betah
berada di apartemen
dekat sekolah.

Sementara itu di
tempat berbeda terlihat
sosok sangat tampan itu
masih berusaha untuk
membujuk sosok super
cantik itu untuk mau
ikut dengannya yang
sangat susah diajak kali
ini lebih suka bergelung
di kasur empuk itu
meski sudah diangkat
tapi kembali lagi
berguling melepaskan
dirinya tidak mau turun
dari kasur apalagi mandi.

Tidak menyerah sosok
tampan itu terus saja
menarik selimut dan
menggelitiki badan sosok
cantik itu hingga dia
berhasil dan menyerah
lalu memeluk erat leher
nya sambil merengut.

Lan Wangji berusaha
membujuk Wei Wuxian
untuk mau bertemu
seseorang dia ingin
mengenalkan sang istri
pada ibunya cuma dia
ingin membuat kejutan
tidak mengatakan akan
pergi bertemu sang ibu.

"Sayang maukah kamu
bertemu seseorang?"

"Siapa lao gong.?"

Wei Wuxian mendekam
didada sambil mengendus
aroma wangi dari tubuh
itu dia mengigit kecil
lapisan baju hingga
menembus dikulit dada
gigitannya dia sangat
suka menggigit dengan
gigi kelincinya.

Lan Wangji hanya
meringis kecil dia
mengusap punggung
sempit sang istri yang
sangat amat dicintainya
itu meskipun sang ibu
menolak pilihannya
karena sudah punya
pilihannya sendiri dia
tidak peduli karena dia
juga punya pilihannya
sendiri tidak mau di
paksa sekalipun itu ibunya.

"Seseorang yang
penting dalam hidup aku
setelah kamu kalian
berdua orang yang paling
aku kasihi."

"Seseorang yang penting.?"

Wei Wuxian bertanya
sambil mengeryitkan alis
mendengar perkataan itu
dia mendongak.

"Iya..sangat penting."

Lan Wangji mengangguk
dia menatap lembut ke
dalam iris abu abu sedikit
ungu yang sangat indah itu.

"Jangan bilang mantan
pertamamu atau istri..??"

"Sayang kamu bicara apa?
bukan itu, istri aku itu
kamu satu satunya..
tidak akan ada yang lain
sampai kapan pun."

"Lalu siapa dia.?"

"Nanti kamu akan tahu,
yang pasti bukan seperti
yang ada dipikiranmu."

Lan Wangji mengecup
ringan bibir merah itu
yang sedikit terbuka
sambil menatap serius
penuh kejujuran.

"Kamu tidak berbohong."

"Tidak."

"Baiklah aku mandi
dulu, tapi mandikan aku
ya.. aku malas bergerak
suami."

Wei Wuxian masih
bermalas malas di atas
ranjang dia masih saja
berguling kesana sini di
kasur itu tidak mau turun
dari tadi padahal sang
suami sudah meminta
untuk turun dari ranjang
tapi sosok cantik itu
malah masuk kedalam
selimut dan bergelung
disana menjadi gundukan
kepompong.

"Baiklah nyonya lan
kedua, Ayo mandi."

Sosok cantik itu diangkat
ke atas dan digendong
kedalam kamar mandi
untuk dibersihkan karena
mareka akan pergi.

"Lao gong airnya panas
ini sangat terasa di kulit."

"Haah.. benarkah.?"

Lan Wangji merasakan
kadar suhu air itu dan
memang sedikit panas
dia mengurangi sedikit
dan menambah air dingin
kedalam bathtub itu
supaya lebih dingin tidak
terlalu panas dikulit.

symphony spring flowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang