Meet Me At Night ( AS 12 )

13

serius ga mau nabung...? sayang loh.

13.

Plak!

Ela refleks melayangkan pukulan membuat Lucas membungkuk sambil memegangi pipinya yang terasa perih. Ela seketika mendelik panik sendiri. Keduanya masih berdiri di balkon di saat hujan mulai mereda.

"Astaga maaf," ucapnya sambil membungkuk. "Sakit??? Aduh,"

Lucas masih membungkuk sambil meringis. Ia melangkah masuk ke dalam jadi Ela mengikutinya dengan raut khawatir. Tadi kayaknya keras banget, bukan kayaknya lagi, emang keras kayak mukul. Dia refleks aja karena Lucas sangat frontal.

"Kamu tuh masalahnya asal ceplos," Ela menggigit bawah bibirnya cemas, berulang kali hendak memegang bahu Lucas tapi ia urungkan. "Lucas???"

"Sakit," Lucas makin meringis.

"Iya maaf tapi salah kamu juga ngomong aneh-aneh ke Ibu,"

"Emang serius."

Ela menghela napas berat. "Kamu nggak boleh ngomong gitu ke orang yang udah punya suami. Jangan bercanda, ya? Tolong."

Lucas kembali menegakkan tubuhnya. "Maaf,"

Ela memicingkan mata memastikan apakah ada luka. Tidak ada tapi pipi Lucas menjadi sangat merah. "Kenapa kamu bilang mau selingkuh sama Ibu?"

"You deserve better,"

"Emang Ibu kurang apa sih?"

"Kurang kasih sayang."

Ela bungkam, lama. Dia sampai nggak bisa ngelak, tapi juga tidak bisa membenarkan ucapan anak itu secara langsung begini. Ela hanya bisa mengiyakan dalam hati.

Keliatan banget, ya? Kurang kasih sayang.

Ela langsung terkekeh untuk menutupi kebohongannya. "Kamu cuma nggak sengaja denger lewat telfon kita berantem langsung menyimpulkan yang aneh-aneh. Lucas, kamu fokus sekolah aja, ya? Ngurusin rumah tangga orang bukan ranah kamu, kamu belum sedewasa itu."

"Tetangga Ibu sendiri yang bilang kalian berantem tiap hari,"

"Terus menghalalkan tindakan selingkuh???" tanya Ela.

"Kalo dia yang selingkuh duluan?"

"Apa?"

"Suami kamu yang selingkuh."

Ekspresi Ela langsung berubah tak senang. "Jangan buat saya mukul kamu lagi, Lucas."

Lucas diam. Sadar suasana mulai mencekam.

"Kalo emang selingkuh gimana respon—"

"Saya jadi orang yang paling hancur, sehancur hancurnya orang hancur." ketus Ela membuat Lucas terbungkam. "Jadi jangan bilang aneh-aneh kayak tadi lagi, tolong."

Lucas mengangkat bahu. "Sorry,"

"Jangan diulangin lagi."