END

30.7K 3.3K 2.1K
                                    


publish danu hanggi kemarin tuh padahal aku excited bgt nunjukkin ke kaliannnn hehehe, tapi aku malah kena marah di dm sama eps sebelah karena belum namatin ini :))) but issokayyy. maaf yaaaa. di story aku udah bilang lagi di tulis kok karena panjang kalian jadi emang agak lamaa.

syg, kalo cuma ditagih publish gapapa ko aku malah seneng diingetin, tapi kalo sampe ngataiin ini itu cukup bikin aku ke trigger huhu. mungkin next time pake bahasa yang enak dibaca yaa? aku pasti baca komen, dan dm kalian. terimakasih. lovee uuuuu



GA RELA PISAHHH DARI LAPAK INIII :((((



GA RELA PISAHHH DARI LAPAK INIII :((((

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












END.




Lucas melepas kaca hitamnya dan menyimpan di saku celana, mendongak memandang gedung putih yang ia datangi bersama Ela. "Kenapa ke rumah sakit jiwa?" tanyanya karena sejak tadi pertanyaannya belum terjawab.

"Kamu liat perempuan itu nggak?" Ela menunjuk wanita berambut acak-acakan yang sedang menggendong boneka di samping pohon beringin.

Lucas diam sesaat. "Nggak asing,"

"Namanya Amel, dia dulu temen aku."

Lucas diam mendengarkan.

"9 tahun yang lalu suaminya dateng ke rumah mohon maaf sama aku sampe sujud, aku bingung kenapa sampe kayak gitu tapi dia nggak berhenti minta ampun atas nama istrinya. Ternyata aku nggak pernah sadar selama ini Martin selingkuh sama temen aku sendiri,"

Lucas nyaris saja mengumpat, tapi dia hanya menggaruk alisnya sesaat. "Terus?"

"Aku cukup syok, bukan yang kaget banget karena Martin berpotensi ngelakuin itu. Tapi ini Amel? Orang yang aku pikir bisa aku percayaiin."

"Kamu ngapain dia?"

"Aku nggak suka balas dendam, biar Tuhan yang hukum orang-orang yang pernah jahat sama aku. Bahkan sebelum marah ke Amel dia udah menderita karena kesalahannya sendiri."

"Karma pasti ada," ucap Lucas.

"Dia sakit jiwa semenjak ditinggal Martin sama suaminya, aku nggak inget kronologinya tapi Dokter bilang dia sengaja gugurin anak yang lagi hamil dan berakhir ada di sini bertahun-tahun."

"Martin?"

"Dia sempet dipenjara beberapa tahun, uangnya abis buat bebas dari penjara tapi ternyata karirnya nggak sebagus dulu. Dia diblacklist dari semua agensi perfilman, aku udah nggak pengen tau kabar dia kayak gimana, karena dia pantes dihukum. Aku juga nggak sebaik itu nggak mengharapkan Martin ngerasaiin yang aku rasaiin dulu."

"Nggak papa, kalo bisa pergi dari dunia ini aku juga berharap hal yang sama," ucap Lucas. "Kadang kita korban yang dijahatin nggak ada pilihan di mata masyarakat. Di saat pengen cari keadilan buat diri sendiri dengan serang mereka balik, kita yang disebut jahat. Padahal orang jahat butuh dihukum, mereka yang sengaja hancurin hidup orang perlu dikasih pelajaran juga."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meet Me At Night ( AS 12 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang