Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
39.
"Dek?"
Leo masih berusaha mencerna apa yang dia lihat karena laki-laki yang barusan menyentuh adiknya bukan suaminya melainkan orang lain. Pikiran Leo tak bisa positif kecuali Ela mau menyangkal tapi adiknya malah diam dengan wajah terkejut seolah tertangkap basah melakukan kesalahan.
Leo mendatangi mereka tanpa ekspresi, terus menatap Lucas dengan tatapan tajamnya. Ia mencekal lengan Ela, tatapan dingin itu sukses membuat Ela bungkam dan tidak berani mengucap sepatah kata pun.
"Siapapun elo, balik sekarang." suruh Leo.
Lucas menatap Ela cukup lama.
Leo tanpa basa-basi menarik adiknya masuk ke dalam rumah membuat Lucas memundurkan langkah sambil mengacak rambutnya frustasi.
Lucas dengan nekat melangkah menghampiri mereka. "Jangan marah ke Ela," ucapnya.
Leo langsung berbalik, dengan emosi melayangkan pukulan di rahang Lucas sampai pemuda itu terjatuh di tanah. Ela menutup mulutnya kaget.
"Lucas!" Ela membungkuk untuk membantu Lucas. "Nggak papa?"
"Masuk, La." perintah Leo.
"Pulang sana cepet," Ela membantu Lucas untuk berdiri.
"ELA!" panggil Leo.
Ela tetap menarik Lucas menuju luar, menyuruh anak itu pergi dulu sebelum Leo makin murka. "Aku nemenin kamu," ucap Lucas.
"Pulang cepet," suruh Ela sambil membuka pagar. Ia mendorong bahu Lucas agar keluar, lalu menoleh menatap Leo yang masih berdiri di sana.
"La!" decak Lucas.
Ela menutup pagar rumah, ia memejamkan matanya sesaat sebelum berbalik menghadap kepada kakaknya. "Lo harusnya nanya dulu bukan langsung mukul dia kayak gitu, Le." katanya menghampiri Leo.
"Lo selingkuh, La?"
"Ini nggak—"
"Jawab selingkuh apa enggak!" bentak Leo.
Ela berdecak menahan tangis. "Gue ada alesan,"
"Pinter," Leo mengangguk dan berbalik badan untuk pergi. Ela langsung berlari menyusul Leo masuk ke dalam.
"Leo!"
Leo naik ke lantai atas, membuka kamar untuk menyeret kopernya. Ikara pun terbangun dari kasur dengan bingung. Leo memasukkan semua pakaiannya ke dalam koper membuat Ikara turun dari kasur.
