66

24.6K 3K 1.5K
                                    

bebb

satu dulu ya, sisanya tinggal end kok.






66.







Ela memegang gagang payung hitam dengan tangan kanannya, berdiri lima langkah menjauh dari Lucas dan adiknya yang sedang duduk di depan nisan. Tangisan Naura masih ada sejak keberangkatan menuju makam.

Lucas memintanya menemani pulang jadi dia ikut datang ke sini. Ela tidak pernah punya dendam atau rasa kesal terhadap mamah Lucas atas kejadian masa lalu, karena dia tidak bisa menyalhkan seorang Ibu yang ingin mementingkan kebaikan anaknya. Walaupun itu tidak adil bagi Ela. Dengan hati yang paling dalam akan ia doakan wanita itu.

Lucas berdiri memberikan payungnya kepada Naura, ia kemudian melangkah menghampiri Ela dan mengambil alih payung. "Laper nggak?"

"Hm?" Ela menaikan alis, lalu menoleh kepada Naura. "Tanya adek kamu."

"Dia langsung pulang ke rumah Papah, kita misah."

"Oh," Ela mengangguk sementara Lucas masih menatapnya.

"Mau ikut ke rumah?"

Mendengarnya Ela sempat diam, karena jujur tidak yakin. Dia akan menginjakkan kakinya ke rumah orang yang sangat menentang hubungan mereka dulu. Ela takut jika ada ribut lagi.

"Nggak ada apa-apa," ucap Lucas seakan bisa membaca isi pikirannya. "It's fine."

Ela menyelipkan helaian rambutnya di telinga, lalu mengangguk. "Ayo,"

Naura menoleh, memandang mereka bergantian. Lalu mendengus kecil dan melangkah duluan keluar dari makam. Akhirnya mereka bertiga pulang bersama menuju rumah papah.

Ela duduk di kursi depan sambil melihat jalanan lewat kaca. Rasanya dejavu tiap melewati jalanan di kota ini, tempat ia tinggal dulu. Banyak kenangan yang tercipta di sini, jadi perasaannya menjadi gugup.


Ela menoleh kepada Lucas yang masih menyetir.



Bingung mengatakan bahwa dia ragu datang ke rumah itu.



Sampai juga di rumah yang jauh lebih besar dari dugaan Ela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sampai juga di rumah yang jauh lebih besar dari dugaan Ela. Naura turun duluan dan masuk di mana ada kerabat lain yang ada di dalam juga. Ela makin ragu untuk turun dan menghadap mereka.

Lucas di luar membukakan pintu untuk Ela, melihat wanita itu masih diam menautkan kedua tangannya. Ia membungkuk, masuk ke dalam mobil dan menyatukan bibir mereka membuat Ela mendongak membalas ciuman Lucas yang datang tiba-tiba itu.

Lucas mengecup dahinya di akhir. "Ayo, nggak papa."

"Gimana kalo mereka inget aku?"

"Mereka emang inget," Lucas mengangguk. "Jadi kita masuk apa adanya."

Meet Me At Night ( AS 12 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang