Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jadi ak aja 😁🥰
50.
Lucas masuk ke dalam rumah, ternyata Naura sudah menghadangnya di pintu. Sang adik langsung meraih lengan Lucas dan menariknya masuk ke dalam.
"Pake jas kenapa?" Sarah yang lewat menaikan alis.
"Abis ke makam dia," ucap Leon masih makan mie instan di dapur. Menunduk saat seekor kucing bergelayut di kakinya. "Laura? Ini kucing kamu ambil ini!"
"Dia mau temenan sama Papah! Jangan sombong!"
"Jangan sombong jangan sombong," cibir Leon. "Pushh, sana sama Mamah Sarah."
Lucas duduk sambil melepas jas hitamnya. Ia kemudian menyender di sofa dengan helaan napas lelah. Menoleh kepada Naura yang duduk di sampingnya. "Kenapa?"
"Dia nemuiin Kakak?" tanyanya membuat Sarah dan Leon menoleh.
"Siapa?"
"Siapa lagi kalo bukan Ela?"
Lucas bangun sedikit mengeluarkan hpnya di saku belakang. "Yaudah," katanya.
"Kakak nggak luluh kan sama dia?" tanya Naura memastikan. "Jangan sampe loh? Inget yang dia lakuiin ke Kak Lucas selama ini jahat banget."
"Nau," tegur Leon.
"Aku cuma nggak mau Kak Lucas menderita kayak dulu lagi," protes Naura.
"Kamu nggak usah urusin ini, dia nggak bakal ngapa-ngapaiin." jawab Lucas.
Sarah memandang Lucas cukup lama. "Tapi kamu bener udah lupaiin dia kan?"
Lucas menghela napas berat. "Udah," jawabnya. Melirik Naura yang masih menatapnya khawatir. "Nggak Ra, ketemunya nggak sengaja, nggak ada apa-apa."
"Tujuannya dateng apa dong?" tanya Sarah. "Jelas pengen balikan sih kalo menurut Kakak."
"Tapi dia ke sini," ucap Naura membuat Lucas menoleh. "Aku suruh pergi lah, Kak Lucas yang pernah bilang kalo orangnya ke sini jangan dikasih ijin masuk," jawab Naura. "Kok berani, ya?"
