63

18.2K 2.9K 2.5K
                                    

the fact that lucas suffered so much for 9 years, but it only took a few minutes for him to be happy because he was with Ela 💔










63.






Ela memilih keluar dari pintu belakang karena tak bisa menghadap semua orang yang masih ada di dalam. Beruntung Aura mau membantu membawakan tas dan barang-barangnya untuk pulang.

"Serius mau pulang?" tanya Aura. "Lucas mana?"

Ela diam sesaat, tidak mungkin menjelaskan apanyang sedang terjadi kepada orang yang jelas-jelas sedang dekat dengan Lucas. Perasaan Ela sedang campur aduk sekarang, dia bingung mendeskripsikannya.

"Ra?"

Mereka menoleh melihat Leon keluar dari rumah. "Bisa masuk dulu? Gue mau ngomong sama Ela."

"Oh oke," Aura mengangguk dan pamit kepada Ela sebelum pergi dari sana. Ela berdiri di samping pintu mobilnya sambil menunggu Leon menghampiri.




"La," Leon mengulum bibirnya sejenak. "Apa lo masih berharap balik sama Lucas?"




Pertanyaan itu serasa seperti jebakan bagi Ela, jadi dia diam tidak menjawab.




Leon melihat Lucas masuk ke kamar juga dalam keadaan basah, dan dia bisa menebak apa yang sudah terjadi jadi ia mendatangi Ela langsung.

"Gue tau kita temenan, gue nggak bermaksud buat mihak satu orang aja dan nyudutin elo di sini," ucap Leon dan diam beberapa saat. "Tapi gue pikir lo bisa memahami pas gue kasih tau kalo Lucas menderita banget karena pernah berhubungan sama lo."

"Yon,"

"9 tahun lalu lo tinggalin dia dengan keputusan bulat yang lo buat, gue nggak tau kenapa baru sekarang berubah pikiran, entah lo nyesel atau ngerasa bersalah gue nggak tau tapi ngajak balikan Lucas kurang etis menurut gue,"

"Gue juga—"

"Martin udah bebas beberapa tahun yang lalu, dan gue yakin dia masih mantau lo sampe sekarang, bayangin kalo dia tau lo sama Lucas berhubungan lagi, bayangin penderitaan apa lagi yang bakal lo kasih ke Lucas."

"Martin udah nggak ada hak di kehidupan gue dia nggak bakal macem-macem,"

"Punya jaminan apa, La?" tanya Leon. "Bahkan beberapa tahun lalu Lucas gagal ngelamar kerjaan di mana-mana karena ulah Martin. Lucas nggak pernah ngasih tau soal ini kan?"

Ela langsung mengerjap sambil mencekal kuat handle pintu mobil.

Leon menghela napas berat. "Gue tau kesannya di sini gue ngeselin banget ngehalangin kalian, tapi orang kayak Lucas nggak bakal mempertimbangin sejauh ini dan akhirnya ngebiarin dirinya disakitin di akhir."

"Kenapa lo bilang seolah-olah gue yang bikin Lucas menderita padahal jadi gue juga sakit?" lirih Ela menahan tangis. Tubuhnya sejak tadi menggigil kedinginan.

"Tau kok, tapi tetep sumber masalahnya ada di elo, La. Martin nggak bakal gitu kalo bukan karena lo, Lucas nggak bakal jadi gini kalo bukan karena lo."

Sebenernya Ela selalu siap jika disalahkan untuk semua rasa sakit yang Lucas alami, karena dia sadar akan hal itu. Tapi tak banyak orang yang mau mengerti bahwa dia juga salah satu orang yang tidak bisa menerima Lucas disakiti.

"Jujur gue kesel pas lo tiba-tiba dateng pengen ngajak balikan tanpa mikir kesalahan lo ke Lucas sebelumnya sebesar apa, gue lebih kesel karena Lucas masih mau sama orang yang jelas-jelas pernah bikin dia kesusahan. Gue nggak tau hati dia sebesar apa ke elo,"

Meet Me At Night ( AS 12 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang