59

16.5K 2.7K 1.2K
                                    


guys ak ingin reminder dr awal yg bahwa aura tidaklah jahat, dia kocak kok, jgn dihujat yah😁😁🫶🏻

nyariin amel ya, nanti. males liat dia muncul di cerita."







59.




"Laura pulang jam berapa emang?" tanya Aura duduk di kursi depan mobil Lucas. Mereka sekarang sedang menunggu di depan sekolah setelah melakukan janji akan bertemu.

Lucas menatap jam tangannya. "10 menitan lagi,"

Aura ber oh ria. "Emang selalu lo yang jemput?"

"Kadang," jawabnya.

Aura ber oh ria lagi. Ia tersenyum tipis sambil memandang murid-murid yang sudah keluar. "Dulu ketemu Laura tuh anaknya masih kecil banget, sekarang udah sekolah aja."

"Kenal Leon dari kapan?"

Aura sedetik terkejut karena baru kali ini Lucas inisiatif bertanya duluan, ia langsung menoleh sumringah. "Kita pernah satu kerjaan dulu, Leon tuh senior gue dan pernah satu tim projek gitu makanya kita akrab,"

"Masih satu kerjaan?"

"Udah enggak dong, dulu Leon kan kerja stasiun TV, terus beberapa tahun dipindah jadi kita nggak satu kantor lagi, dia SNTV gue masih di RBTA."

Leon mengangguk singkat. Aura tersenyum tipis sambil melihat ke arah sekolah lagi, tak lama melihat sosok Laura sedang berjalan sambil mencari jemputannya. "Eh itu??"

"Hm," Lucas memajukan mobilnya.

"Gue turun, ya?? Biar dia nggak bingung," katanya sambil memembuka pintu.

Lucas melihat ke belakang dulu, membawa mobilnya ke tepi sebelum ikut turun. Ia mengantungi ponselnya di celana sambil berjalan memasuki gedung.

"Papah Lucas???" panggil Laura senang melihat siapa yang memjemput. "Kiraiin Mamah yang jemput aku."

"Tante Aura," Lucas menunjuk Laura dengan dagunya. "Kenalan."

"Oh ini pacar Kakak yang diceritaiin sama Kak Nau??" bisik Laura tapi masih bisa didengar oleh Aura yang seketika tertawa gemas.

"Hai?? Kenalan dong," Aura mengulurkan tangannya. "Aku Aura, nama kita hampir mirip loh,"

"Beda satu kalimat," jawab Laura sambil memeluk Lucas dari samping.

"Satu huruf dong," koreksi Aura. "Berarti apa yang beda???"

"L?"

"Ih pinter deh,"





Ela dari kejauhan sana berdiri memeluk buku-bukunya dengan tatapan kosong. Harusnya segera melangkah menuju parkiran bukannya menonton pemandangan yang masih membuat perasaannya sakit.


Lihatlah senyum Lucas, begitu mudah ditunjukkan berbeda saat bersamanya.



Ela menoleh saat bahunya dicolek, melihat Rangga sudah berdiri di belakangnya.

"Mohon maaf orang mau lewat nggak bisa kalo Ibunya berdiri di sini terus,"

Ela seketika tersenyum, tidak tau kenapa mendengar cara Rangga bicara saat bergurau begini sangat lucu. Ia langsung bergeser. "Kan jalan luas, Pak."

Meet Me At Night ( AS 12 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang