56

13.2K 2.7K 2K
                                    

ini part ter ter ter pokoknya... gua tulis lagi gue revisi berkali" sampe nemu kalimat yang pas.



56.







Ting Tong!


Ting Tong!





Ela menundukkan kepalanya sambil memejamkan mata. Ia menekan bel rumah sekali lagi. Beberapa saat kemudian gerbang hitam yang menjulang tinggi itu terbuka. Namun bukan Lucas yang ada di hadapannya.


Naura menautkan alisnya. "Kenapa ke sini lagi??" tanyanya.


Ela memaksakan diri masuk ke dalam membuat Naura menautkan alisnya bingung. "Lucas!" panggilnya terus melangkah ke dalam. Naura mengikuti Ela yang berjalan dengan sempoyongan.

"Kak Lucas nggak ada di rumah!"

"Lucas???" Ela mengetuk pintu rumah berulang kali. Menepis tangan Naura yang berusaha meraihnya. "Lucas buka aku mau ngomong!"

Naura berdecak bingung, ia membuka hpnya berusaha menghubungi seseorang karena tidak ada yang tinggal di rumah. "Sumpah ya...."

"Lucas!" Ela menggebrak pintu berkali-kali dengan tatapan kesal. Ia kemudian menoleh menghadap Naura. "Mana Kakak kamu?" tanyanya.

"Kak Lucas pergi sama pacarnya," jawab Naura. "Mending pulang aja."

Ela mengepalkan kedua tangannya. "Dia nggak boleh punya pacar,"

"Kak Lucas berhak punya pacar, dia udah moveon dari Bu Ela," ucap Naura membungkuk meraih tubuh Ela yang nyaris jatuh. "Aduh pake mabuk segala...."







"Kalian ngapain?" Lucas memasuki rumah sambil menenteng kunci mobil.




"Kak! Liat dia mabuk marah-marah," lapor Naura sebenarnya khawatir melihat kondisi Bu Ela sampai seperti itu.

Lucas menatap Ela tanpa ekspresi sementara wanita itu melangkah mendekat dengan raut marah menahan tangis. "Abis dari mana kamu?" tanyanya.

"Mabuk?" tanya Lucas heran. "Kenapa lagi sih?"

"Jawab dulu,"

"Jangan dateng ke sini kalo masih mabuk."



"Kan bener di sini orangnya, lo jemput ke rumah Leon aja." Abel turun dari motor dan mematikan hpnya karena dia sedang menelfon Leo. Ia langsung masuk ke dalam dan mencekal tangan Ela. "Ayo pulang, La. Bisa-bisanya mabuk kayak gini,"

Ela meronta agar dilepaskan oleh Abel, masih menatap marah Lucas yang tetap berdiri di tempatnya. "Jawab dulu kamu abis dari mana??" tanyanya.




Lucas terus menatap Ela tanpa mengalihkan perhatian. "Keluar sama Aura," jawabnya. "Cewek yang lo liat di sekolah waktu itu."





Jawaban itu membuat Ela menepis tangannya dari Abel, melangkah menghampiri Lucas dan mendorong dada Lucas sampai termundur beberapa langkah. "Jahat!" bentaknya.




"La," decak Lucas memandang Ela lelah. "Bisa stop bikin masalah di rumah orang?"




Ela mendorong tubuh Lucas tidak terima. "Why did you do this to me??" serunya.




Abel mendatangi adiknya lagi, menatap Lucas tanpa ekspresi. "Nggak usah ngemis ke cowok yang nggak bisa hargaiin elo," ketusnya menarik Ela untuk keluar.

"Bawa pulang adek lo," suruh Lucas.

Ela menepis tangan Abel lagi dan menghampiri Lucas lagi. "Abel bener, kamu nggak pernah bisa hargaiin perasaan orang." ketusnya meneteskan banyak air mata.

Meet Me At Night ( AS 12 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang