01

3.4K 317 42
                                    

"Cut!"

Tepat setelah sutradara selesai bicara, kalimat pujian tidak berhenti menguar di ruangan, semuanya tertuju pada satu obyek yang sama yaitu aktor manis kebanggaan mereka.

Doyoung berusia delapan tahun saat ia mengawali karir, dimulai dari peran anak-anak yang begitu menggemaskan, dilanjutkan dengan karakter remaja yang mendapat perhatian banyak orang, dan berlanjut hingga saat ini.

Umurnya dua puluh dua tahun, terbilang muda untuk aktor yang sudah belasan tahun menekuni dunia seni peran, banyak aktor lebih tua yang memanggilnya dengan sebutan penuh hormat.

Termasuk So Junghwan.

"Besok aku jemput jam lima pagi." Ucap Mashiho yang duduk di kursi belakang kemudi, Doyoung yang menempati jok penumpang hanya berdehem pelan, enggan meninggalkan fokus pada layar tab yang ada di tangan.

"Udah siapin speech?" Tanya Mashiho lagi, dan Doyoung hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Nanti kayaknya di backstage kamu bakal berdua sama Junghwan, tapi gapapa, aku usahain-"

"Gak mau."

"Pilihannya cuma Junghwan, atau Jeong sunbae. Kamu mau sama yang mana?"

Setelah melempar tab yang ada di tangan ke atas dashboard, Doyoung menghela napas kasar. Tidak ada yang lebih baik di antara mereka, senior yang Mashiho sebut memiliki manajer dengan mata seolah ingin menelanjangi Doyoung dengan tatapannya.

Dan Junghwan, aktor baru itu tidak berhenti menghubunginya, melempar kalimat manis sejak kali pertama pertemuan mereka.

Ditambah Junghwan sering menyebut nama Doyoung di tiap wawancara yang dilakukan, awalnya hanya sebagai senior yang ia hormati, namun terakhir kali, Junghwan berkata bahwa ia siap menjadi rival Doyoung di kemudian hari.

Itu yang baru saja Doyoung lihat di layar tab nya tadi.

"Junghwan tuh-"

"Ngeselin. Iya, aku tau. Tapi dia jauh lebih baik dibanding manajer Jeong yang gak berhenti nanya-nanya soal kamu ke aku."

Kali ini Doyoung berdecak sebal sebelum menyetujui kalimat Mashiho, manajer sekaligus kakak sepupu yang selalu menemaninya beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya Doyoung memiliki Ibu sebagai manajernya di awal karir, namun karena umurnya tidak lagi muda, mereka sengaja mencari pengganti yang juga dekat dengan Doyoung sejak awal karena tidak ingin ada hal-hal yang tidak diinginkan.

Di era sekarang, sangat sulit mencari orang asing yang bisa dipercaya, apalagi mengemban tugas yang lumayan berat tanpa jeda.

"Jam lima, jangan lupa." Pesan Mashiho setelah memastikan Doyoung masuk ke dalam unit apartemen yang ia huni. Doyoung kembali mengangguk dan tidak lupa mengucap terima kasih karena Mashiho telah menemaninya seharian ini.

Jadwal Doyoung selalu padat, ia hampir tidak pernah berhenti menerima berbagai tawaran drama, film, bahkan iklan produk-produk lokal hingga internasional. Potretnya tersebar di berbagai sudut jalan, citra manisnya selalu berhasil menarik perhatian banyak orang.

Setelah mandi dan berganti pakaian, Doyoung berbaring di atas ranjang luas di satu-satunya kamar yang ada di apartemen. Meraih ponsel yang entah sejak kapan ia tinggalkan di sana lalu memeriksa beberapa pesan masuk.

Rautnya menggelap begitu melihat salah satu pesan, itu dari Junghwan.

"Sampai ketemu besok, Doyoung sunbae."

"Masih pake salon biasa, kan?"

"Kayaknya kita bakal ketemu di sana juga."

Dan beberapa pesan itu berhasil membuat Doyoung kembali menghubungi Mashiho, memintanya agar mencari salon lain karena besok, ia tidak ingin menghabiskan waktu seharian penuh bersama laki-laki bernama So Junghwan.

We Got Married [Hwanbby] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang