12

1.9K 262 35
                                    

Bagai orang yang baru saja kedapatan melakukan dosa besar, Doyoung dan Junghwan terus menunduk sejak tadi, enggan menatap wajah dua manajer yang bertanggung jawab atas mereka di depan.

Jangan salahkan mereka, ini semua karena hormon mereka yang nampak sulit dikendalikan.

"Syuting acara kalian ditunda sampai akhir bulan, tapi episode pertama tetep tayang minggu depan." Jelas Mashiho dan dibalas dengan anggukan dua aktor yang sejak tadi hanya mendengarkan. "Semua jadwal Doyoung ditunda at least sampai jahitan di kepalanya udah boleh dilepas."

Setelah lelah mengomel habis-habisan, Mashiho berjalan ke arah sofa yang ada di ujung ruangan, seakan menyerahkan tugas pada Yoshi yang hanya diam sejak tadi.

"Karena Mashi udah di sini, sekarang kamu yang harus pulang, kita ada jadwal jam sebelas nanti." Perintahnya pada Junghwan yang masih duduk di kursi sebelah ranjang Doyoung.

Para manajer itu tidak tahu sejak kapan hubungan dua aktor mereka menjadi dekat, berciuman di rumah sakit saja sudah berhasil membuat mereka sakit kepala. Bagaimana kalau ada orang lain yang melihat? Meski di dalam ruang rawat inap, tapi ini masih tempat umum, tempat semua orang bebas keluar masuk.

Dibanding mengomel panjang lebar yang sudah pasti tidak akan mereka hiraukan, Yoshi memilih menjauhi keduanya untuk sementara.

"Tapi kalau udah selesai, saya boleh ke sini lagi kan?" Tanya Junghwan.

"Mau ngapain emang?"

"Ya jenguk Doyoung?"

"Kamu hampir seharian sama Doyoung, kurang ngobrolnya? Lagian jadwal kamu hari ini sampai tengah malam, jam besuk pasti udah habis."

Junghwan menghela napas, padahal ia masih ingin menemani Doyoung hari ini.

"Keluarga Doyoung juga bakal ke sini nanti, mereka udah di jalan."

Doyoung yang sejak tadi bersandar pada bantal di belakang langsung duduk tegak setelah Mashiho selesai bicara, "Kok mereka ke sini? Kak Mashi kasih tau masalah ini ke mereka?"

"Berita soal kamu yang diserang di apartemen tadi malam udah nyebar ke seluruh media, mereka bahkan punya rekaman cctv di mana Junghwan bawa kamu keluar dari unit."

Kepala Doyoung mendadak pening, ia tidak menyangka kalau masalahnya akan serumit ini.

"Orang yang nyerang kamu juga lagi diproses di kantor polisi, tinggal tunggu waktu sampai polisi manggil kita lagi buat dateng ke pengadilan." Jelas Mashiho lagi.

Junghwan yang menyadari perubahan raut Doyoung pun mulai mendekat, sebelah tangannya bergerak untuk mengusap sisi wajah yang lebih kecil. "Jangan terlalu dipikirin, kamu cuma harus fokus sama pengobatan supaya cepet sembuh."

"Kak, bisa gak sih kita syutingnya wfh aja? Lewat zoom gitu?" Tanya Junghwan pada Yoshi yang masih berdiri di depannya.

Sekuat tenaga Yoshi menahan diri untuk tidak menarik rambut panjang Junghwan, ia pikir dirinya pegawai kantoran yang bisa menyelesaikan pekerjaan di mana saja?

"Stop minta hal aneh, kita harus berangkat sekarang." Omelnya kemudian.

"Katanya jam sebelas?"

"Kamu gak mau pulang dulu? Kamu harus mandi, ganti baju kamu yang masih banyak darah itu."

"Mandi di sini aja lah, baju bersihku juga ada kan di mobil?"

Dengan kesabaran yang tersisa tidak seberapa, Yoshi akhirnya menuruti permintaan Junghwan. Aktornya memiliki jadwal yang lumayan padat hari ini dan ia tidak ingin membuat moodnya berantakan bahkan sebelum mereka memulai kegiatan.

We Got Married [Hwanbby] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang