28

1.5K 213 51
                                    

Dibanding menangis, Doyoung lebih memilih untuk melampiaskan emosinya dengan memukul Junghwan berulang kali. Tolong jangan salahkan dirinya karena menggunakan kekerasan, Junghwan yang menyakitinya duluan walau ia tahu itu sama sekali tidak disengaja.

Setelah keluar dari kamar hotel, Doyoung berlari menuju lobby masih menggunakan tangga darurat, ia sedikit menyesal karena tidak meraih kunci kamar milik si brengsek itu tadi. Namun Doyoung merasa beruntung sebab seakan diberi waktu untuk menetralkan amarahnya.

Karena begitu ia sampai di lantai dasar, dirinya disambut dengan sosok familiar. Park Jihoon berdiri tidak jauh dari pusat informasi lengkap dengan kamera di tangan. Kekasih Mashiho yang juga berprofesi sebagai jurnalis itu terlihat kebingungan sendirian.

Tadinya Doyoung ingin langsung pergi, tapi ia lupa kalau dirinya tidak membawa ponsel untuk memesan taksi, dan meminta tolong pada resepsionis sama saja dengan bunuh diri. Maka dengan sangat terpaksa, Doyoung berjalan ke arah laki-laki yang lebih tua empat tahun darinya itu.

"Kim Doyoung?" Ucap Jihoon, hampir berteriak.

Dengan cepat Doyoung menarik tangan Jihoon untuk menjauh dari keramaian, "Kak Jihoon mau aku diserbu orang-orang di sini?" Protesnya sambil mencubit pelan lengan Jihoon.

"Aduh sorry sorry, kadang aku lupa kalau kamu artis."

Jihoon tidak berbohong, karena dirinya selalu bertemu Doyoung saat ia tidak menggunakan riasan sama sekali dan selalu bersikap layaknya adik yang kurang ajar.

"Kakak ngapain di sini?" Tanya Doyoung, tanpa menanggapi kalimat Jihoon sebelumnya.

"Cari So Junghwan, katanya dia nginep di hotel ini?"

Tunggu, sejak kapan Jihoon meliput aktor? Bukankah pekerjaannya sebatas reporter olahraga?

"Kata siapa?" Doyoung balik bertanya.

"Ada deh, aku punya informan. Kalau kamu, ngapain di sini?"

Netra Doyoung mengedar ke sekitar, dan berhenti pada salah satu sudut restoran yang nampak sepi dari keramaian. "Jangan di sini ngobrolnya." Ucapnya sembari kembali menuntun Jihoon untuk masuk ke tempat yang ia maksud.

"Kamu abis ketemu Junghwan ya?"

"Nggak." Bantah Doyoung cepat, "Aku abis meeting sama salah satu produser di atas." Lanjutnya sembari melepas kacamata yang mulai mengganggu pandangannya. "Pesenin aku taksi dong kak, aku lupa bawa handphone."

"Kamu ke sini sendirian? Mashiho mana? Katanya dia lagi sibuk ngurus kamu sampai gak bisa hubungin aku sama sekali?"

"Kak Mashi di agensi, tapi tadi dia anterin aku kok, cuma aku suruh pulang duluan karena meetingnya lumayan lama."

Tuhan, tolong jangan kutuk Doyoung karena terlalu banyak berbohong hari ini.

Doyoung tersenyum puas ketika Jihoon mengangguk dan meraih ponsel dari kantong celananya, "Ke apartemen kamu yang lama kan?" Tanyanya, dan Doyoung mengangguk.

Masih sambil menggulir layar ponsel di tangan, Jihoon kembali buka suara. "Kamu punya gosip bagus gak soal aktor? Atau siapa gitu? Kakak lagi butuh banget nih."

"Bukannya Kak Jihoon reporter olahraga? Kok malah ngikutin Junghwan?"

Doyoung terperanjat ketika Jihoon membanting ponselnya ke atas meja, bahkan membuat waiters yang mengantarkan kopi mereka ikut terkejut.

"Nah! Itu! Aku dipaksa liput berita aktor karena katanya itu bikin rating acara langsung naik tanpa harus bolak-balik stadion!" Teriaknya lagi, Doyoung tersenyum canggung pada pelayan yang masih ada di dekatnya dan mengucap terima kasih sebelum menjawab kalimat Jihoon.

We Got Married [Hwanbby] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang