25

1.6K 195 47
                                    

"Harus banget pindah?" Tanya Junghwan, netranya memandang Doyoung yang tengah sibuk memasukkan barang-barangnya ke dalam koper besar, Doyoung mengangguk tanpa menaruh perhatian pada Junghwan yang sejak tadi merengut di tempatnya.

"Agensi sewa tempat ini cuma dua bulan, dan apartemenku juga gak bisa dibiarin kosong lama-lama."

Bibir Junghwan makin maju mendengar penjelasan kekasihnya, "Nanti kalau aku kangen, gimana?" Ucapnya sembari berjalan mendekat lalu memeluk figur Doyoung dari belakang, "Aku kan gak bisa bebas bolak-balik ke apartemen kamu." Lanjutnya lagi.

Doyoung terkekeh geli saat Junghwan dengan sengaja membubuhi kecupan ringan di lehernya, "Tahan, lagian sering ketemu juga gak baik, nanti makin banyak media yang ngikutin kita."

Tubuh Doyoung ikut berayun seiring dengan gerakan Junghwan yang membawanya bergerak ke kanan kiri, ia pasti akan merindukan saat seperti ini nanti.

Sebenarnya pindah ke apartemen bukan murni keinginannya, Mashiho dan karyawan agensi juga memiliki andil besar karena wartawan yang datang ke tempat mereka beberapa minggu lalu, wartawan yang sama dengan yang mendatangi Junghwan waktu itu.

Hubungan mereka diancam akan dibocorkan ke publik, namun Doyoung tidak segentar Junghwan karena ini juga bukan kali pertama, skandal kencan bukan hal yang dapat menghalangi karirnya, maka Doyoung tidak peduli dan memilih untuk balik mengancam media jika terus mengganggu privasinya.

Tapi demi kelancaran karir mereka, Doyoung terpaksa mengiyakan ketika diminta untuk sedikit menjauh dari Junghwan, tentu dengan cara yang lebih baik dibanding yang kekasihnya gunakan.

"I'm gonna miss you. Kenapa gak tinggal di rumahku aja sih?" Ucap Junghwan, masih berusaha membujuk Doyoung.

"Nggak bisa, lagian kan kamu tinggal sama kakakmu?"

"Yaudah kalau gitu aku aja yang tinggal di apartemen kamu?"

"Coba minta izin manajer kita sama Kak Jeonghan."

Junghwan berdecak sebab permintaan Doyoung adalah hal yang mustahil dilakukan, entah sudah berapa kali Jeonghan memarahinya minggu ini sebab ia yang terlalu sering mengunjungi Doyoung di malam hari.

Setelah sedikit melonggarkan pegangan Junghwan di pinggangnya, Doyoung berbalik untuk menghadap kekasihnya yang masih memasang raut tidak terima, dan ia tidak dapat menahan diri untuk tidak mencubit gemas pipinya.

"Jangan manyun terus, kamu mirip bebek." Ledek Doyoung sembari melingkarkan kedua tangan di belakang leher Junghwan lalu memberi kecupan ringan di sudut bibirnya. "Lagian kontrak acara kita kan masih puluhan episode, masih sering ketemu kok." Lanjutnya sambil melempar senyum paling manis yang ia punya.

Dan untungnya berhasil membuat Junghwannya tersenyum, yang lebih tinggi mulai memiringkan wajah sebelum bergerak mendekat. "Cium ya." Sungguh, sebuah izin yang terdengar percuma karena Junghwan yang langsung mengikis jarak di antara mereka, mengecup bibir hati kekasihnya berulang kali dan melumatnya pelan tanpa menunggu jawaban.

Doyoung sedikit membuka belah bibirnya agar Junghwan dapat mengulum bagian atas dan bawahnya bergantian, netranya terpejam ketika tangan Junghwan juga ikut mendorong pinggangnya untuk lebih dekat.

Erangan pelan keluar dari mulut yang lebih kecil begitu Junghwan sengaja menggigit bibir bawahnya dengan cukup kuat, kesempatan yang langsung ia ambil untuk menyapa seluruh isi mulut kekasihnya. Kepala Doyoung pening karena dua hal; lidah Junghwan yang sangat lihai membelai miliknya, juga karena Junghwan yang pelan-pelan menuntun tubuhnya untuk berjalan ke arah kasur.

Doyoung terkekeh ketika Junghwan mendorongnya untuk berbaring di atas ranjang, "Are we doing this?" Tanyanya sambil menatap Junghwan yang tengah berada di atasnya.

We Got Married [Hwanbby] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang