14

1.8K 242 42
                                    

Setelah perdebatan kecil mereka di ruang tengah, Junghwan menyempatkan diri untuk pulang, membersihkan tubuh dan mengganti pakaian di rumahnya sebelum kembali ke kediaman Doyoung guna menepati janjinya.

Karena Junghwan tidak mungkin tidur dengan riasan lengkap dan setelan yang membuatnya kesulitan bergerak bebas.

Kini keduanya berbaring berdampingan di atas ranjang, sebelah tangan Junghwan tidak berhenti mengusap punggung Doyoung yang ada di dekapan, sesekali bersenandung pelan berusaha menghalau keheningan di antara mereka.

"Kenapa?" Tanya Junghwan saat menyadari bahwa Doyoung terus menatapnya sejak tadi.

Dan Doyoung hanya menggeleng pelan, tapi netranya masih belum lepas dari wajah Junghwan.

"Fall in love with me?" Tanyanya lagi, dan kali ini Doyoung malah tertawa.

"Not yet." Balas Doyoung sambil terus menatap kedua mata Junghwan.

"Kenapa sih? Ada yang aneh di muka aku?"

Tengkuk Junghwan meremang ketika jemari yang lebih kecil mulai menari di atas wajahnya, "You have such a beautiful eyes." Ucap Doyoung sebelum bergerak naik, netra Junghwan terpejam saat ia membubuhkan kecupan ringan di kedua kelopak matanya.

Mata Junghwan yang berwarna cokelat terang tidak pernah gagal membuat Doyoung terkesima, dirinya mendadak dibawa ke malam ketika ia diserang di apartemennya beberapa hari lalu. Junghwan adalah orang terakhir yang ia lihat sebelum kehilangan kesadaran, dan Junghwan juga sosok pertama yang menyambutnya setelah ia membuka mata.

Raut khawatir itu masih terekam jelas di kepala, dengan kaos yang dihiasi oleh bercak darah, Junghwan terus berada di sisinya bahkan hingga keesokan hari.

"Belum jatuh cinta tapi udah cium-cium." Protes Junghwan sembari mengeratkan pelukan.

Masih dengan wajah yang dihiasi senyuman, kepala Doyoung kini bersandar nyaman di atas dada Junghwan. Telinganya disambut dengan suara jantung yang berdebar tidak karuan. "But I like you already."

Dengan hati-hati Junghwan mengusap kepala Doyoung yang masih terdapat perban, "Bagus kalau gitu, aku tinggal bikin kamu jatuh lebih dalam lagi."

Senyum Doyoung makin lebar dibuatnya, "Gimana caranya?"

"Rahasia perusahaan." Ledek Junghwan, "Tidur, kamu masih harus banyak istirahat." Lanjutnya, tangannya bergerak untuk menutup kedua mata yang lebih kecil, dan Doyoung malah menggeleng kuat.

"Kamu udah gak mau ngobrol sama aku?" Tanya Doyoung sambil kembali menatap Junghwan yang ternyata sudah hampir terlelap.

"Mau, tapi bisa nanti. Ini udah waktunya tidur, Doyoung."

Mata Junghwan yang sudah menutup kembali terbuka lebar saat Doyoung mencium bibirnya singkat. "Is it work to wake you up?"

"Bandel." Protes Junghwan lalu mulai menggelitik perutnya, dan berhasil membuat doyoung tertawa keras karena sensasi geli yang dihasilkan.

Rasanya pipi Doyoung sakit karena terlalu banyak tersenyum, keputusan Mashiho untuk memintanya tinggal di rumah yang dekat dengan Junghwan sepertinya membuahkan hasil baik, ia tidak pernah sebahagia ini sebelumnya.

Berada di dekapan Junghwan, tertawa karena tingkah dan kalimat konyol yang keluar dari mulutnya, kalau diberi satu kekuatan, Doyoung pasti memilih untuk mampu menghentikan waktu, menciptakan kenangan manis sebanyak mungkin dengan orang yang tidak berhenti membuatnya bahagia.

"Pretty, pretty Doyoungie." Tutur Junghwan sembari mengecup seluruh permukaaan wajahnya, "Ah, you have no idea how much I like you."

"Then tell me."

We Got Married [Hwanbby] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang