⚡T i g a p u l u h t i g a⚡

2.8K 252 17
                                    

Luvita versi dulu kini benar-benar bangkit lagi.

Berulang kali aku melakukan kesalahan. Dimulai dari jarang membalas pesan dia, menghapus aplikasi lokasi terkini sehingga dia tidak bisa mengetahui lokasi keberadaanku, mengeluarkan whatsappku dari laptopnya, cabut dari mata kuliah, nongkrong ke klub, minum-minum, ngerok*k, pesta diluar kota sampai berhari-hari, dan masih banyak lagi.

Hukuman yang aku dapat pun sudah sangat beragam. Sekarang Mas Prabu tidak hanya mengguyurku dengan air dan mengurungku di kamar. Hukumannya next level lagi. Aku juga tidak setakut dulu, sekarang aku lebih menjalani dengan pasrah saja segala hukuman yang dia berikan.

Aku tahu aku salah.

Cuma aku juga ingin dia tahu, bahwa cara yang dia lakukan juga salah. Bagiku.

Kami dua orang yang sama-sama keras. Dan entah diakhir nanti siapa yang akan berakhir untuk mengalah. Tapi, aku lebih mengharapkan hubungan kami saja yang berakhir. Itu lebih baik.

Pagi ini Mas Prabu sudah pergi ke kantornya. Dia tidak mengantarku ke kampus karena memang tidak ada jadwal mata kuliah hari ini. Demi untuk mencegah kenakalanku, Mas Prabu mengunci pintu rumah dan juga gerbang depan. Dia tidak ingin aku pergi sehingga dia mengurungku di istana bak penjaranya ini.

Namun, satu yang tidak dia tahu.

Aku sudah membuat duplikat kunci pada seluruh pintu di rumah ini.

Mau dia mengunciku, mengurungku, aku tetap punya akses untuk keluar.

Jadi, saat ini daripada bosan di rumah. Aku lebih memilih untuk keluyuran. Beberapa saat yang lalu aku sudah menghubungi Andro untuk menjemputku. Dia sudah mengabarkan bahwa dia akan sampai dalam waktu tiga puluh menit lagi.

Sebelum pergi, aku sempat melihat beberapa bekas memar di tanganku. Tidak perlu dijelaskan dan diceritakan bagaimana detail peristiwanya. Singkatnya, ini karena ulah dari amarah Mas Prabu.

"Ayo, jalan. Tempat biasa aja," ucapku saat aku baru saja masuk ke dalam mobil Andro.

"Iya. Anak-anak juga lagi kumpul di sana."

Aku bergumam kemudian Andro menjalankan mobilnya keluar dari istana bak penjara ini. Saat diperjalanan aku memejamkan mata memilih untuk tertidur, tetapi tiba-tiba aku merasakan sebuah benda kecil mendarat di lenganku.

"Plester luka. Tutupi itu bekas memar."

Aku tersenyum miris. Kelihatan juga ya ternyata. Padahal aku sudah berusaha untuk menutupinya. "Kenapa itu? Diapain sama Om lu?" tanya Andro. Memang tempo dulu aku pernah menceritakan bahwa Omku kasar. Omku yang sebenarnya adalah suamiku.

"Biasa. Ditarik doang. Kemarin gue dua hari ga pulang. Pas balik ditarik terus dimarahin. Gitu doang."

Sebenarnya enggak segitu doang ceritanya, tapi kalau diceritakan lebih detail, sedih sih. Jadi, aku memilih untuk bercerita sebatas itu. Aku enggak mau jadi pihak yang dikasihani. Walaupun sebenarnya hidupku semenyedihkan itu.

"Kenapa enggak lapor ke Bapak lu? Biar Om lu dimarahin habis-habisan."

"Bapak juga keras. Samanya."

"Atau mungkin lapor ke polisi?"

Lapor ke polisi ya? Kalau Mas Prabu ditangkap pastinya Bapak akan sangat marah kepadaku. Bisa-bisanya aku enggak diakui anak lagi. Saat ini hanya Bapak yang aku punya, walaupun dia sering kali menghancurkan mentalku.

"Enggak. Belum separah itu sih," ucapku berbohong.

"Yaudah, gue enggak ikut campur. Tapi kalau lu butuh gue, gue di sini ya. Call aja."

"Iya, aman."

Setelah itu kami berdua terdiam. Hening dalam pikiran masing-masing. Sampai akhirnya suara ponselku terdengar, memecah lamunan kami berdua. "Om lu kali. Angkat dulu aja. Biar enggak kena omel."

"Bukan telepon. Cuma chat," ucapku.

"Yaudah, balas aja dulu."

Aku membuka kunci ponselku dan membaca isi chat itu yang ternyata bukan dari Mas Prabu. Pesan ini dari orang asing, nomornya saja tidak ada didaftar kontakku.

082286XXXXX
Senakal-nakalnya kamu, jangan pernah menggadaikan kesetiaanmu kepada pasangan

Aku mengerutkan kening, kembali membaca isi chat itu berulang kali. Berusaha mengerti isinya. Namun, isi chat itu benar-benar membuat aku tidak paham.

Jangan pernah menggadaikan kesetiaanmu kepada pasangan?

Berselingkuh?

Lah siapa yang berselingkuh.

Teruntuk yang mau baca cepat, aku udah publish satu buku full di Karyakarsa

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Full ebook

Part Ke-1 sampai Part Ke-55 (Ending)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part Ke-1 sampai Part Ke-55 (Ending)

Total 55 Part ; 215 Halaman

Hanya dengan 46.000 kamu bisa akses full E-booknya

Tersedia juga ebook versi baca duluan

Cara Pembelian:

1. Masuk ke aplikasi Karyakarsa bisa melalui web atau aplikasi.

2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya (Full _ Ebook _ Get A Cruel Husband? _ TheDarkNight_)

3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut. Harganya Rp46.000.

4. Ubah harga jika kamu ingin memberi apresiasi lebih.

Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.

5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).

6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka".

Jika ada pertanyaan boleh chat admin aku 085810258853

Pembelian dapat melalui Karyakarsa versi web (untuk ebook) dan juga WhatsApp (085810258853)

GET A CRUEL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang