Alfredo pradanar willian

96 7 0
                                    

Aku berjalan menuju tempat dimana jasad-jasad di semayamkan. aku menggengam erat bunga mawar putih ditanganku, aku selalu merasa gugup saat datang kesini.

Aku meletakkan bunga yang aku bawa diatas pusara di depanku. aku berjongkok di sampingnya dan mengusap wajahku frustasi.

"Maafkan danar kak, danar nggak bisa menuhin permintaan kakak"

Aku berjalan dengan gontai meninggalkan tempat ini.

###

"Makanannya di makan sih, emang kalo diliatin aja lo bisa kenyang ?" aku mulai kesal melihat tingkah gadis di depanku ini.

"Kita mau kayak gini sampe kapan kak ?" dari suaranya dia terdengar frustasi.

"Ya sampe lo siap dan mau ngomong"

"Gue terlalu jahat kak"

"Trus lo mau terus-terusan nutupin semua ini"

Beberapa menit kami hanya terdiam dengan fikiran masing-masing.

"Halo kak, hai hana" aku dan hana tersentak dan langsung mendongak mendengar suara yang sangat kami kenal itu.

"Kesini nggak ngajak-ajak sih. jahat" deva duduk di disebelahku dengan muka yang di tekuk dan bibir yang mengerucut. biasanya kalo deva bersikap seperti ini aku akan mengacak rambut deva. tapi kali ini aku ragu melakukakan hal itu.

"Hai, kenapa pada diem ? gue ganggu ya ? oke gue pergi"

Deva berniat bangkit tapi aku menahan lengannya.

"Apaan deh dev, kayak kita ini siapa aja" kali ini hana yang bersuara.

"Mau makan apa ?" tanyaku

Deva menoleh dan tersenyum kearahku "kayak biasanya aja kak"

Aku langsung bangkit dan memesankan makanan untuk deva.

Sial, kenapa gue bisa sebodoh ini. ini tempat yang sering kami bertiga kunjungi. tidak heran jika aku dan hana akan bertemu dengan deva.

###

__ DEVA __

Aku membanting tasku diatas meja sembari mencoba menetralkan nafasku yang tidak beraturan "untung gue nggak telat" gumamaku sambil merapikan ikat rambutku yang berantakan.

"Nggak ada pelajaran kali dev hari ini"

Aku menoleh ke sumber suara "yang bener lo ?" kevin hanya mengangguk sebagai jawaban.

Aku melihat sekliling kelas yang terlihat sepi. "para guru lagi rapat" lagi-lagi kevin menyahut.

"Lo liat hana nggak ?" tanyaku pada kevin yang sibuk dengan ponselnya.

Kevin mengangkat bahunya sebagai jawaban "dari pagi gue nggak lihat dia"

Aku melirik bangku disebelhku. kosong. tas hana juga tidak ada disana.

"Jadi hari ini full nggak ada pelajaran ?" tanyaku lagi pada kevin. lagi-lagi kevin mengangguk.

"Sial tau gitu gue nggak masuk deh, uda lari-larian takut telat eh malah nggak ada pelajaran" gerutuku sambil kembali mengenakan sweterku dan berjaln keluar kelas.

"Woy mau apa lo kev" aku menghentakan tanganku yang di tarik oleh kevin.

"Gue mau ngomong penting" kevin kembali menarik tanganku.

"Oke oke gue ikut, nggak usah ditarik" kevin melepaskan cengkeramannya pada tanganku lalu berjalan mendahuluiku.

Aku mengekor dibelakang kevin yang berjalan kearah atap sekolah.

ADEEVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang