Up

290 13 0
                                    

__ DEVA __
Aku duduk bersila di bawah pohon di taman belakang sekolah ini tempat favoritku di sekolah ini, sepi, aku suka tenpat ini jarang siswa yang datang kesini, aku memasang earphone dan menyalakan musik dengan keras. aku sandarkan kepalaku di pohon belakangku mencari posisi yang nyaman untuk tidur, tapi sentuhan di bahuku membuyarkan semua rencanaku.
"ternyata disini" dia tersenyum dan duduk disebelahku "nggak pulang ?" lanjutnya
"belum pengen pulang kak" jawabku tanpa menoleh kearahnya, dia hanya tersenyum dan bersandar seperti yang.kulakukan, dia mengambil satu earphone di telingaku dan memasangnya di telinganya. aku hanya tersenyum melihat tingkahnya dan menyandarkan kepalaku dibahunya.

Danar, namanya danar dia kekasihku, aku biasanya memanggilnya kak danar karena dia satu tingkat diatasku kak danar kelas XII dan aku masih kelas XI. aku menjalin hubungan dengan kak danar sejak tahun pertama aku sekolah disini, sikapnya yang baik dan penuh perhatian mrmbuatku tidak bisa mengatakan tidak.

Kak danar lah yang menemaniku melewati masa-masa sulit dihudupku sampai aku bisa bangkit lagi seperti sekarang.

Sudah hampir satu jam aku dan kak danar hanya berdiam disini, hari sudah semakin sore kak danar menarikku dan mengajakku pulang.

###

"Kamu tadi pagi telat lagi ya ?" tanya kak danar kekita kami sudah sampai rumah dan duduk berhadapan di meja makan. aku hanya terkekeh singkat menanggapi pertanyaanya.
"besok aku jemput deh" lanjutnya
"nggak usah deh kak biasanya juga aku brangkat sendiri"
"tapi akhir-akhir ini kamu sering telat berangkatnya"
aku hanya tertawa mendengar protesnya "aku cuma telat bagun kok kak"
kak danar hanya tersenyum dan mengacak rambutku "yaudah besok aku bangunin aja". kak danar berdiri dan mengambil tasnya.

Aku mengekor di belakang kak danar untuk mengantarnya kedepan, sesampainya di teras kak dana berbalik dan memelukku. aku kaget dan heran dengan pelukannya yang tiba-tiba "jangan kesepian dev ada aku disini" bisiknya ditelingaku. aku mengagguk dalam pelukanya dan kak danar semakin mempererat pelukanya padaku.

###

Aku selalu mengingat pesan dari kak danar. aku tidak boleh kesepian, walaupun disini aku sendiri tapi aku yakin di atas sana mommy dan papa selalu mengawasiku, dan juga masi ada kakakku kak vero yang selalu menghubungiku dari New York sana. walau jarak memisahkan kami tapi perhatian kak vero tidak pernah putus untukku. dan tentunya disini masi ada kak danar dan sahabat-sahabatku.

###

Aku melempar bola kearah hana yang hanya melamun di pinggir lapangan.
"sekarang jam olahraga waktunya untuk olahga, bukan bengong di pinggir lapangan" triakku padanya yang hanya mendapat tatapan jengkel dari sahabatku itu "ayo lah han, lo kenapa sih ?" aku menariknya untuk berdiri.
"aku lagi badmood dev jangan ganggu gue deh"
aku terkekeh mendengar jawabannya, biasanya kalo si hana lagi badmood paling juga gara-gara berantem sama riko cowoknya, kalo nggak gitu ya dia lagi pms.

Aku membiarkan hana pergi, seperti biasa kalo lagi badmood pasti si hana larinya ke UKS, aku hanya tersenyum melihat kepergiannya dan kembali mendribel bola yang tadi kulemparkan ke hana. aku berbalik berniat kembali ke lapangan tapi pandanganku tertuju kearah kantin di seberang kapangan, aku melihat kak danar sedang mengobrol dengan temannya, ketika kak danar melihatku dia langsung tersenyum dan melambai kearahku, aku hanya tersenyum membalasnya.

Sudah hampir dua tahun aku berpacaran dengan kak danar tapi setiap kali kak danar tersenyum padaku semakin banyak kupu-kupu yang terbang di dalam perutku. dan aku sangat menikmati momen-momen ini.

"deva ayok lanjut" lamunanku pecah ketika mendengar teriakan teman sekelasku. akupun kembali ke lapangan dan melanjutkan permainan basket kami yang sempat tertunda tadi, yah basket aku sangat menyukainya.

###

"mau kemana dev ?" seketika aku menoleh mendengar suara yg sangat aku kenal itu.
"mau kekantin kak" kak danar mensejajarkan langkahnya denganku.
"jangan bilang tadi pagi belum sarapan ?" tanya kak danar sambil menatapku.
"sudah kok" jawabku tanpa membalas tatapanya. takut kebohonganku terbongkar. kak danar selalu cerewet tentang makan, dia tau aku punya maag,makanya dia selalu mengingatkanku untuk makan.

Kami memasuki kantin dengan tangan kak danar yang merangkulku seakan ingin menunjukan ke semua pasang mata yang memandangi kami bahwa aku ini miliknya. walaupun berita kak danar dan aku jadian sudah mulai usang tapi banyak pasang mata di sekolah ini masi saja melihat kami dengan kaget, heran dan emm bisa dibilang sedikit kagum, karena memang notabenya kak danar yang menjabat ketua osis sekaligus kapten tim basket dan pastinya kak danar juga memiliki wajah yang tampan yang membuatnya memiliki banyak penggemar sedangkan aku yang memiliki wajah yang bisa dipertimbangkan dengan gadis-gadis lainnya dan juga karena aku memang ada keturunan belanda dengan rambutku yang berwarna coklat keemasan (ini asli bukan di cat) yang membuat aku semakin mencolok dan satu.lagi aku juga jago bermain basket seperti kak danar, walaupun aku bukan kapten.
"makanannya jangan diaduk-aduk aja" tiba-tiba kak danar menyuapkan siomay yang ada di.piringnya ke mulutku. aku hanya tersenyum dan melanjutkan makanku.

Sekaraang aku merasa mendapatkan kebahagiaan lagi dengan adanya kak danar di sampingku, aku telah merelakan semua yang terjadi di belakang, dan akan menjalani hidup ini dengan menjadi sumber kebahagiaan untuk orang-orang yang aku sayangi dan menyayangiku.

ADEEVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang