Home - END

94 6 0
                                    

Deeva's POV

Aku tidak pernah meminta sesuatu yang lebih dalam hidupku, aku berayukur atas semua yang sudah terjadi dalam hidupku. Aku memang pernah mengeluh pada tuhan karena telah merebut semua kebahagiaan dalan hidupku tapi kemudian aku menyadari bahwa tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya. Aku tau tuhan sedang mengajarkan sabuah kekuatan padaku dan akan memberikan sedikit lebahagiaan lagi dalam hidupku.

Tapi tuhan memberikan berlipat-lipat lebahagiaan. Tuhan mendekatkan orang-orang baik ke dalam hidupku. Aku sangat berbahagia untuk satu-satunya kakak ku yang sedang berbahagia. Aku bahagia karena semuanya menjadi lebih baik. Bahkan soal kak danarpun sudah menjadi lebih baik sekarang. Aku bahagia karena rasa kesepian dan kesendirian ini sudah menghilang dan digantikan kebagiaan yang bertubi-tubi.

"Neng deva habis jogging nanti mau di masakin apa buat sarapan ?" Mbak asri menyerahkan segelas air padaku yang langsung ku tenggak habis.

"Nggak usah mbak nanti aku makan di luar aja"

"Yaudah neng hati-hati"

Aku meninggalkan rumah sembari memasang earphone ke telingaku. Lari pagi memang sudah menjadi rutinitas weekend ku tapi entah kenapa hari ini aku begitu tidak semangat, alhasil aku hanya berjalan santai menuju taman komplek untuk sekedar mencari udara segar.

Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling taman, banyak anak kecil sedang bermain dengan temannya atau keluarganya, beberapa orang paruh baya sedang berjalan di atas batu-batu kecil untuk terapi yang disediakan, selain itu juga banyak yang sedang berjalan-jalan dengan hewan peliharaannya. Aku jadi teringat lucy, biasanya dia selalu bermain ke taman bersama joseph.

Untuk kesekian kalinya aku mencoba menghubungi ata tapi tidak juga mendapat jawaban, sudah hampir satu bulan aku tidak bertemu dengan ata, bahkan di kampuspun aku tidak pernah bertemu dengan dia, nomornya juga jarang aktif, sekali bisa di hubungi dia pasti sedang sibuk. Kali ini pun sama nomor ata tidak bisa di hubungi.

Aku duduk di kursi dekat air mancur sembari menaikkan volume lagu yang sedaritadi sedang aku dengarkan.

Hari-hari ku belakangan ini terasa sangat sepi, aku lebih sering melakukan kegiatan dan menghabiskan waktuku sendirian. Mungkin ini akibat dari sifatku yang mungkin bisa di bilang introvert yang mengakibatkan aku tidak mempunyai banyak teman. Hanya beberapa teman dekat dan kenalan. Sejauh ini, dari SMA sampai kuliah teman dekatku hanya hana, kak danar, jony dan ata.

Lewati hana dan kak danar yang jauh disana yang pastinya sudah tidak bisa mengisi hari-hariku di disini. Sedangkan jony sedang sibuk dengan club pecinta alamnya yang sekarang sedang mendaki salah satu gunung di daerah jawa, lain halnya dengan jony yang sedang subuk, ata entah sedang sibuk apa sampai tidak bisa mengangkat telfon atau hanya sekedar balas chat. Lebih baik sepulang dari sini aku akan mampir ke rumahnya, mungkin dia masih tidur.

Aku terlonjak kaget ketika ponsel di pangkuanku bergetar.

Kak vero calling.....

"Iya kak ada apa ?"

"Kamu masih di taman ?"

"Iya kak"

"Kakak mau ke rumah temen lagi ada acara baby shower, nanti pulang langsung sarapan ya, mbak asri udah nyiapin makanan"

ADEEVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang