"Main dev ?" tanya jony yang sudah menenteng bola di tanagnnya.
"Iya nih jon, uda lama gue nggak main"
Jony tertawa dan mengacak rambutku. aihhh kenapa sih para pria suka ngacak-acak rambut.
"Ayok kalo gitu"
Aku terus mendribel bola di tanagnku, tidak memberikan kesempatan pada jony maupun yang lain untuk merebut bola yang sedang terpantul dibawah tanganku.
Semakin malam tempat ini semakin ramai dengan penonton maupun pemain, tim sudah berganti dari tadi tapi aku tetap.lanjut bermain.
Jony memaksaku berhenti tapi dengan tegas aku menolaknya.
Tidak tau sudah berapa lama aku bermain, tapi aku tidak sepnuhnya fokus pada bola yang sedari tadi diperebutkan.
Seperti rekaman, semua percakapan antara aku dengan kak danar terputar diotakku. setiap kata yang diucapkan oleh kak danar menari-nari dikepalaku.
***
"Maafin aku dev, selama ini aku uda jahat banget sama kamu" kak danar mengusap wajahnya frustasi "aku sayang sama kamu dev"
Aku menghela nafas bingung "aku nggak tau kak danar jahatnya dimana" aku menatap kak danar yang juga menatap lurus kearahku.
"Kamu pasti uda tau semuanya tentang aku sama hana dari kevin. maaf selama ini aku dan hana menutupi semua itu dari kamu"
Kak danar terdiam tidak lagi melanjutkan kata-katanya.
"Jadi kak danar masih cinta sama hana ?"
Pertanyaanku membuat kak danar kembali mendongak menatapku. aku mengagkat sebelah alisku meminta jawaban tapi kak danar hanya terdiam dan menatap sendu kearahku.
Aku mengartikan tatapan kak danar sebagai jawaban iya. aku bangkit dari dudukku dan mengambil tas yang berada di sampingku kemudian meninggalkan kak danar sedirian di kelas.
***
Tidak terasa pipiku sudah basah oleh air mata, pandanganku semakin gelap, bayangan orang-orang disekitarku semakin memudar dan semuanyapun sudah tidak terlihat.
###
Aku terbangun dan aku sudah berada di kamarku. aku melirik kearah sofa merah di depan tv, dari atas tempat tidur aku bisa melihat kepala seorang pria yang sedang tidur disana.
Siapa ? apa kak danar ?. aku menyibak selimut yang menutupi sebagian tubuhku.
"Uda bangun lo dev ?"
Aku menoleh kearah pintu kamar yang terbuka. ternyata jony yang berdiri dimbang pintu dengan segelas susu ditangannya.
"Lo yang nganterin gue pulang ?" jony mengangguk dan meminum susu yang sedari tadi dia pegang "kirain susunya buat gue" gerutuku pada jony yang malah dibalas dengan kekehan.
"Bikin sendiri aja sih" jony duduk di tepi tempat tidur.
"Kan gue lagi sakit" rengekku
Jony kembali terkekeh "dasar bocah"
"Gue uda gede kali"
"Ya ya ya.."
"Lo kok tau rumah gue ?" tanyaku lagi
"Lo punya tanda pengenal kan ?"
Aku menggaruk kepalaku yang sama sekali tidak terasa gatal "iya sih"
"Dari pada lo ngomong aja, mending lo makan dan minum obat lo, kata dokter tadi maag lo kambuh"
Jony mengambil nampan dari nakas sebelah tempat tidur yang berisi penuh dengan makanan dan juga obat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADEEVA
Teen FictionHidup tidak selalu berjalan seperti yang kita inginkan, dalam hidup kita akan dihadapkan pada kenyataan yang menyenangkan bahkan yang menyakitkan, tapi kita tidak bisa menghindar dari semua kenyataan itu. Selain itu dalam hidup juga kita akan dihada...