Prom (I)

105 7 0
                                    

__ DANAR __

Aku masi bisa mengingat dengan jelas bagaimana tatapan laki-laki itu pada deva, dan aku sangat faham apa arti tatapannya itu. Apa selama ini deva tidak pernah menyadarinya apa deva sudah tau atau deva pura-pura tidak tau.

Kecurigaanku semakin kuat ketika laki-laki itu menantangku bermain basket, apalagi setelah ditengah lapangan laki-laki itu semakin kentara memeprlihatkan ketidak sukaannya padaku.

Ya laki-laki bernama ata itu menyukai deva, aku bisa lihat dari tatapannya, dan lebih menyebalkannya lagi ketika aku mengatakan pada deva untuk menjaga jarak dengan ata karena dia sepertinya menyukainya, deva malah tertawa dan bilang bahwa itu tidak mungkin karena mereka belum lama kenal, tapi cinta bisa datang dengan cepat bukan ?, tapi deva tetap mengelak kemungkinan itu dan mengabaikan ucapanku dan itu sangat membuatku takut.

Aku tidak pernah merasa takut seperti ini sebelumnya, aku belum pernah merasakan takut kehilangan seperti ini, apalagi aku sudah memutuskan untuk kuliah di singapur dan kenapa setelah aku sudah menetapkan pulihanku ketakutan ini malah muncul dan membuatku ragu, tapi bagaimanapun aku tidak bisa mundur karena itu bisa mengecewakan kedua orangtuaku terutama mamaku.

Satu minggu lagi adalah acara kelulusanku dan seminggu setelah itu aku akan langsung terbang kesingapur untuk mengurus kuliahku dan otomatis aku akan meninggalakan deva dengan laki-laki itu.Apalagi laki-laki itu sudah bisa mengambil hati deva dengan menjadi temannya. karena pada dasarnya deva sangat susah akrab dengan seseorang tapi aku bisa melihat keakraban mereka. Sial! semua pemikiran ini membuatku frustasi.

Sudah seminggu aku tidak bertemu dengan deva karena dia sedang sibuk mempersiapkan acara prom untuk melepas kelulusan angkatanku seminggu lagi, tapi hari aku akan mengantarkan deva menemui pengisi acara untuk acara prom nanti.

Aku memarkirkan mobilku dihalaman rumah deva yang sangat sepi sepeti biasanya, belum sempat aku turun dari mobil deva sudah keluar rumah dengan menenteng sneaker dan jaketnya dan langsung masuk ke dalam mobil dengan tergesa.

"Kak jam 9 kita harus nyampe studio" ucapnya sambil memakai sepatunya.

"Ini masi jam 8 sayang" jawabku santai.

"Nanti kalo macet gimana, aku nggak mau telat kak nanti mereka nggak mau kerjasama sama kita"

"Oke oke kita berangkat"

*****

Tepat jam 8:45 aku memarkirkan mobilku di basement viktor's studio.

"Udah rapi belum kak ?" tanya deva sambil merapikan rambutnya.

"Sudah" jawabku sambil ikut merapikan rambutnya.

"Oke, ayo keluar"

"Loh aku juga ikut masuk ?"

"Iya dong kak, kakak mau nunggu dimobil ?"

"Aku nunggu di loby aj deh nanti"

"Oke. ayo"

Aku dan deva sudah duduk diruang tunggu loby untuk menunggu kedatangan, entah siapa yang ditunggu deva aku tidak tau.

"Selamat siang" seoarang perempuan menghampiri kami.

"Selamat siang mbak ketty, saya deva dari SMA 19" deva berdiri dan menjabat tangan perempuan itu, aku ikut berdiri dan menyalami perempuan bernama ketty tersebut.

"Maaf ya deva kami juga sedang ada tamu jadi kita bisa bicara disini atau diruangan saya ?"

"Disini saja tidak apa-apa mbak"

Sudah hampir duapuluh menit lebih deva membicarakan konsep acara wisudah dan prom yang memag berkonsep garden party dan sekolah kami ingin mengajak victor's studio untuk bekerjasama dan mengabadikan acara kami, serta membuatkan catatan akhir sekolah untuk angkatanku.

ADEEVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang