Aku sedang sibuk mengeluarkan barang-barang kak vero dari dalam koper, membantunya merapikannya dan memasukannya kedalam lemari. Ya, kak vero sudah pulang, dia datang kemarin. Seperti yang diminta kak vero, aku tidak menjemputnya di bandara. Karena sudah ada kak niel yang menjempunya. kak daniel tunangan kak vero.
"Gimana kuliahnya dev" suara kak niel membuyarkan lamunanku.
Aku menoleh ke arah kak niel dan memberikan senyum kecil kearahnya. "Semua berjalan dengan lancar"
"Trus gimana sama athalaric-nya ? Berjalan dengan lancar juga ?" Sahut kak vero yang baru saja masuk ke dalam kamar dengan membawa nampan yang berisi minuman.
Aku mendengus kesal mendengar pertanyaan kak vero. Dia memang selalu menggodaku. "Itu sekarang nggak penting kak" aku mengambil segelas minum dari nampan yang dibawa kak vero "yang penting sekarang adalah bagaimana persiapan pernikahannya ?" Tanyaku sembari melihat kak vero dan kak niel bergantian.
"Anak kecil nggak usah ikut-ikut" kak niel mengacak rambutku pelan.
Aku mendengus kesal dan duduk di tepi ranjang. Kak vero dan kak niel malah tertawa melihat kekesalanku. Mereka memang selalu kompak menggodaku.
Aku memandangi kak vero yang masih terlihat cantik walaupun hanya mengenakan daster rumahan. Kak niel masih sama seperi biasanya dia selalu rapi khas seorang dokter, dengan kaca mata yang bertengger dihidung bangirnya membuat kak niel kelihatan sangat manis.
Aku masih memandangi kak vero dan kak niel dengan bahagia, Mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Sejak memutuskan untuk bertunangan setahun yang lalu tahun ini mereka akan melaksanakan pernikahan. Dikarenakan kegiatan mereka yang sangat padat, kak vero dan kak niel mempercayakan semua persiapan pernikahan kepada orang kepercayaan mereka. Sejauh yang aku tahu persiapan pernikahan mereka sudah 70% mungkin mereka tinggal menyelesaikan detail-detailnya saja.
Suara ketukan di pintu membuatku kak vero dan kak niel menoleh kerah pintu yang terbuka.
"Ada apa mbak ?" Tanyaku pada mbak dina yang berdiri diambang pintu.
"Mbak dev, ada temennya tuh dibawah"
"Siapa mbak ?"
"Mas ata"
"Oke mbak dina makasih, habis ini aku kebawah"
"Cieee yang diapelin" goda kak vero dan kak niel kompak.
"Apaan sih kak" aku melempar mereka bantal dan meninggalkan mereka yang masih cekikikan.
Aku menuruni tangga dengan tergesa. Ata memang sudah menghubungiku kalo dia mau ke sini sepulang dari rumah sakit.
"Gimana lucy ?" Tanyaku ketika sudah duduk di samping ata.
"Dia baik-baik saja, mungkin besok atau lusa dia sudah boleh pulang"
Aku mengamati wajah ata yang terlihat sangat kelelahan "lo nggak tidur dari kapan ?" Ata hanya terkekeh tidak menjawab.
"Eheem" aku dan ata seketika menoleh dan mendapati kak vero dan kak niel telah berdiri tidak jauh dari kami.
"Oh, kenalin ta ini kakak gue dan calon suaminya" ata langsung berdiri dan memperkenalkan diri pada kak vero dan kak niel.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADEEVA
Teen FictionHidup tidak selalu berjalan seperti yang kita inginkan, dalam hidup kita akan dihadapkan pada kenyataan yang menyenangkan bahkan yang menyakitkan, tapi kita tidak bisa menghindar dari semua kenyataan itu. Selain itu dalam hidup juga kita akan dihada...