Athalaric anggata

126 7 0
                                    

__ ATA __

Gue sedang memfokuskan kamera pada salah satu bunga ditaman ini yang menurut gue menarik. yah sebenarnya bunga itu biasa aja sih. gue cuma lagi iseng aj buat ngahabiskan waktu.

Sumpah gue ngantuk banget tapi demi menjaga kredibilitas gue dan gue nggak mau bilang tidak profesional gue tetep stay disini nungguin klien yang uda molor setengah jam dari jam janjian.

Menyebalkan! andai saja gue yang jadi bos disini gue uda pergi kali dari tadi, berhubung gue masi pegawai yah gue nurut-nurut aja.

Arghhh...

Gue menoleh pada seorang cewek yang sedang berteriak nggak jelas. dasar cewek gila, ugal-ugalan triak-triak nggak jelas trus lagi rambutnya di cat coklat keemasan gitu, aneh!

Gue tadi bilang apa ?

Rambut ?

Coklat keemasan ?

Gue mendekat kearah cewek anah tadi, mencoba memperhatikan wajahnya yang tertutup topi.

Aku memperhatikannya dari atas sampai bawah. cewek itu menggunakan topi berwarna putih dengan rambut yang tergerai menutupi punggungnya. dia menggunakan kaos lengan pendek berwarna putih dipadukan dengan celana jeans navy dan sneakers berwarna putih juga.

Yah gue bisa mengenali siapa cewek itu. deva! ya gue yakin kalo itu deva. gue nggak yangka bisa ketemu dia disini.

Bukankah ini jam sekolah, kenapa dia bisa sampe bandung ?.

Gue berniat nyamperin deva, tetapi suara cempreng itu membatalakan niat gue.

"Ata! klien uda dateng" yeah she is my boss.

###

Hampir dua jam sesi pemotretan baru selsai, gue langsung beres-beres dan pamit.ke bos gue.

"Kak ketty gue balik duluan ya"

"Kenapa nggak bareng-bareng aja ta ?" jawab kak ketty dengan suara cemprengnya.

"Gue ada urusan kak, jadi gue duluan ya"

"Oh, oke"

Setelah pamitan pada kak ketty dan kru yang lain, gue langsung pergi nyari seseorang, kali aja kan dia masi disini

Yah, kalian taulah maksud gue siapa.

Gue kembali ke tempat dimana gue ketemu sama tuh cewek tadi. tapi ternyata dia sudah nggak ada disana.

"Ata ya ?" gue terlonjak kaget mendapati tepukan di pundak gue.

"Deva ? kok lo bisa disini ?" tanya gue basa-basi. padahal kan gue uda tau kalo dia disini.

"Lo sendiri ngapain disini ?" yaelah ditanya malah balik nanya nih bocah.

"Gue ada kerjaan disini"

"Lo uda kerja ?"

"Iya, part-time aja sih"

Deva manggut-manggut "kerja apaan ?"

Gue menjawab pertanyaan deva dengan mengangkat kamera yang sedari tadi menggantung di leher gue.

"Jadi tukang foto keliling ?" tanya deva dengan wajah polosnya.

"Yah bisa dibilang gitu sih"

Deva manggut-manggut lagi.

"Lo belum jawab pertanyaan gue"

"Pertanyaan apaan ?" deva mendongak sambil memincingkan matanya karena terkena sinar matahari.

"Cari duduk dulu yuk" gue menarik tangan deva untuk mengikutiku.

"Lah, duduk kan enak sih" gue duduk bersila beralaskan rumput, sembari bersandar pada pohon besar dibelakang.pungung gue. deva ikut duduk bersandar di sebelah gue.

"Buakannya ini jam sekolah. kenapa disini ?" gue membuka pembicaan setelah beberapa menit terdiam.

Deva melepas topi putihnya sembari menoleh dan tersenyum kearahku "gue bolos sekolah. tapi jangan tanya kenapa gue bolos"

Fine. gue nggak nanya!

Selanjutnya kami hanya mengobor, obrolan ringan untuk saling mengenal satu sama lain. kami bercerita banyak tentang fotografi yang sama-sama menjadi hoby kami.

Sesekali gue tertawa mendengar gurauan deva. tapi gue bisa lihat dari tatapan matanya. dibalik semua senyum deva itu tersimpan banyak luka.

Gue akui, gue emang kagum sama gadis di sebelah gue ini. nggak tau kenapa keberadaan dia seperti magnet buat gue. gue selalu senyum-senyum sendiri liatin dia.

Liat dia pas lagi fokus sama kameranya. liat dia lagi fokus sama bola basketnya.

"Ata! lo dengerin gue nggak sih" deva mencebik.

Gue terkekeh dan mengacak rambutnya "iya gue denger dev"

"Eh ta, lo sekolah dimana ?"

"Gue temen kuliahnya jony"

"What ? lo uda kuliah ?"

"Iya, emang kenapa ?" gue heran sama reaksi deva "gue masih keliatan kayak anak SMA ya ?"

"Jiahh" deva meninju lengan gue "narsis amat bang"

Kami berduapun tertawa bersama.

Drr drrr...

"Bentar gue ada telfon" deva beediri dan berjalan menjauh.

###

__ DEVA __

Aku berjalan menjauh dari ata ketika tau siapa yang menelfon.

"Enggak kak, aku nggak sakit"

"Beneran dev ?"

"Iya kak"

"Trus sekarang dimana ? dirumah ?"

"Iya kak. udah ya kak aku matiin dulu"

Yah aku terpaksa berbohong sama kak danar, kalo aku jujur bilang kalo aku lagi di bandung kak danar pasti marah besar.

Tapi apakah kak danar tetap akan marah seperti biasanya ?

"Kakak lo dev ?" aku terkesiap mendengar pernyataan ata.

"Bukan, dia pacar gue"

Ata manggut-manggut lalu berdiri "mau keliling ?" aku mengangguk dan kamipun berjalan beriringan tanpa tujuan yang jelas.

"Cowok lo satu sekolah sama lo ?" tanya ata memecahkan keheningan diantara kami.

"Iya. kenapa ?"

"Nggak papa"

"Mau keliling naik sepeda dev ?"

"Emang ada sepeda ?"

"Ada.." ata langsung menarik lenganku untuk mengikutinya.

Ternyata ata membawaku ke tempat penyewaan sepeda lalu ata menyewa dua sepeda untuk kami. ata berniat membayar sewa sepedaku tapi aku langsung menolaknya. ya kali baru aja kenal uda mau dibayarin aja.

Setelah berdebat siapa yang akan membayar penyewaan sepeda. yang berujung bayar sendiri-sendiri kamipun berkeliling dan sesekali mengambil gambar yang menurut kami view nya bagus.

Aku bukan tipe orang yang gampang akrab sama orang.oalahgi dengan orangbaryu, tapi nggak tau kenapa aku bisa langsung akrab aja sama ata. apa mungkin karena kami punya hoby yang sama ? apa karena ata adalah temennya jony ? yang membuat aku bisa prcaya karena aku faham jony orangnya seperi apa. entahlah biarkan semua mengalir.

###

Tambah aneh ya ? :(
Lagi stuck nih, biasanya nulis satu part bisa sehari tapi part ini sampe dua hari dan jadinya gini gini aja *swedih*

Sorry juga typo dimana-mana.

Makasih banyak gaes yang uda mau baca *bighug*

ADEEVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang