Just trust me

101 10 0
                                    

__ DEVA __

Aku mencoba membuka mataku yang terasa lengket, sudah berapa lama aku tertidur. Hal terakhir yang aku ingat aku semalam menangis dipelukan kak danar, apa aku menangis sampai ketiduran, jam berapa ini ?.

Aku melirik jam di nakas sebelah tempet tidurku, ternyata masi jam sebelas malam.

Dimana kak danar ? apa dia sudah pulang ?.

Aku berjalan keluar kamar tanpa mencuci mukaku yang pasti terlihat sangat kusut akibat menangis dan tertidur.

Aku menemukan kak danar yang sedang duduk di karapet di ruang tv, seprtinya kak danar sedang belajar. Dasar kutu buku, pafa saat seperti ini saja dia sempat belajar. Aku mengahampiri kak danar yang masi belum menyadari kedatanganku dan duduk di sofa belakangnya.

"Kirain kakak udah pulang"

Kak danar menghentikan belajarnya dan menoleh kearahku "Cuci muka sana"

Aku terkekeh geli melihat reaksi kak danar "Emang sejelek itu mukaku ?"

"Matamu kayak panda" ejeknya

"Lucu dong"

Kak danar berdiri dari duduknya dan menarikku untuk ikut berdiri. Lagi-lagi kak danar menarikku dalam pelukannya.

"Ada apa kak ?"

Aku merasakan kak danar menggeleng diatas kepalaku.

Aku membalas pelukannya dan meneggelamkan kepalaku didadanya, sepertinya ada yang aneh dengan kak danar.

"Cepat cuci mukamu sana, setelah itu temani aku belajar"

###

"Lo tau kak danar bakal ngelanjutin kuliah dimana ?"

Eh ? kenapa tiba-tiba hana bahas kak danar. Biasanya dia selalu menghindari topik tentang kak danar, bahkan kami sudah jarang ngumpul bertiga lagi seperti biasanya.

"Terakhir aku nanya sih kata kak danar masi bingung mau kemana" jawabku "Tapi yang pasti kak danar mau ambil kedokteran kalo nggak hukum"

Aku membolak balik buku didepanku tanpa berniat membacaya.

"Kemaren sih pas gue ketemu tante lena katanya kak danar mau dikuliahin di singapur"

Nah loh ?. Kok kak danar bisa nggak bilang ke aku ?.

"Serius lo han ?" tanpa sadar aku meninggikan suaraku.

"Stttt.." aku dan hana langsung tersenyum kikuk kearah bu dewi penjaga perpus yang menatap kami tajam.

"Itu uda fix apa masi rencana ?"

Hana menggendikan bahu tanda tidak tau.

"Eh dwv gue ke kelas duluan ya, tadi katanya sella ada perlu sama gue".

"Oke". Aku menghempaskan kepalaku keatas meja, sudah tidak berminat lagi dengan buki di depanku dan malah menkadikannya bantal.

"Kenapa kamu ?"

Aku mengusap keningku yang disentil seseorang yang ternyata adalah kak danar.

"Apaan sih kak" aku masi mengusap-usap keningku.

"Kenapa ? kucel amat tuh muka"

"Nggak papa"

"Nggak usah bohong"

Aku mengangkat kepalaku dan menatap kak danar "kakak mau kuliah di singapur ?"

Kak danar malah menggernyit menanggapi perranyaanku.

ADEEVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang