When you look at me

97 6 0
                                    

_ATA_

Dia masih sepeti itu setiap harinya, senyumnya hambar, pandanganya selalu tidak fokus, dia hanya bisa fokus pada pelajaran dan ujiannya, oh iya dia juga masih bisa fokus dengan kameranya, trus kapan dia bisa fokus padaku, aku hanya bisa tertawa hambar.

"Ngelamun aja lo ta" tiba-tiba kak ketty menepuk bahuku keras "hari ini lagi free" lanjutnya "jadi lo boleh pulang lebih awal dari pada lo disini bengong nggak jelas"

"Seandainya semua bos itu kayak kak ketty" aku menegakkan punggungku dan menatap jahil ke arah kak ketty "pasti bakal sejahtera deh hidup para karyawan"

Kak ketty tersenyum sinis "nggak usah sok muji deh lo, sana pulang"

Akupun tertawa dan bangkit dari dudukku "oke deh kak makasih banyak ya, gue balik duluan" langsung membereskan barang-barangku dan langsung pulang ke rumah.

Di teras aku melihat lucy yg sedang asik bermain dengan joseph kucing kesayangnnya, aku melirik jam tanganku yg menunjukan pukul satu siang, kenapa anak itu tidak tidur siang dan malah bermain dg kucingnya.

"Lucy" panggilku sembari berjalan cepat kearahnya, lucy yg mendengar panggilanku langsung mendongak dan berlari kearahku.

"Om kok udah pulang jam segini ?" Tanya lucy sambil bergelayut di kakiku, aku langsung mengangkatnya dan membawanya masuk kedalam rumah "biasanya hari kamis om ata pulangnya malem"

"Om lagi nggak ada kerjaan jadi om pulang cepet mau ketemu sama lucy" godaku sambil mencubit pelan hidung lucy.

"Ishh om sukanya pegang-pegang hidung lucy terus, nggak sopan tau om" protesnya sambil memukul dadaku dengan tangan mungilnya.

"Mama mana, kok sepi banget ?"

"Mama lagi buat cake di dapur sama kakak yg sering lucy ceritain itu loh om kakak baik yang sering main sama lucy di taman komplek"

Lucy sering cerita dia bertemu dengan sesorang di taman komplek kata lucy orang itu baik suka main sama dia, ramah, suka senyum, sering kasih jajan buat lucy. Aku tidak pernah melihat lucy seantusias ini menceritakan seseorang, karena sebelumnya lucy memang anak yang sangat tertutup dan jarang memiliki teman, semua itu karena kekurangan yg dimiliki lucy sehingga membentuk karakter kucy menjadi anak yg tertutup.

"Yaudah om mandi dulu ya" aku menurunkan lucy dari gendonganku.

"Om nggak mau kenalan sama kakak itu ?" Rengeknya sambil menunjuk kearah dapur.

"Iya nanti om kenalan, tapi ok mandi dulu, masak mau ketemu orang bau gini, lucy mau punya om bau" lucy menggeleng dan menarik lenganku agar aku duduk kemudian lucy membisikkan sesuatu ke telingaku.

"Om mandi trus dandan yg ganteng nanti lucy kenalin sama kakak cantik itu" aku hanya terkekeh dan mengacak rambuatnya "siap tuan putri laksanakan" lucy malah tertawa mendengar jawabanku kemudian dia langsung berlari learah dapur.

Selsai mandi dan berganti baju aku langsung menyusul lucy ke dapur dan disana aku melihat lucy yg sedang duduk di pantry sambil bercerita panjang lebar kepada seorang yang sedang membantu kak rosi memasak, tunggu sepertinya aku mengenal orang itu.

"Deva!!" Panggilku yang membuat semua orang yang berada di dapur menatap ke arahku.

"Loh, om udah kenal sama kak deva ?" Tanya lucy penasaran. Aku langsung berjalan menghampiri lucy dan duduk di sebelahnya, aku melihat deva yang sedang berdiri dengan rambut digulung asal dan menggunakan celemek biru tua milik kak rosi dengan raut mukanya yang kelihatan bingung dengan manatapku kak rosi dan lucy bergantian.

"Oh, jadi ini om lucy yang lucy sering ceritain" deva menatap ke arah lucy meminta jawaban.

"Iya kak dev, om lucy keren kan, ganteng lagi" aku terkekeh pelan mendengar lucy yang membanggakanku di depan deva.

ADEEVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang