23

149 17 1
                                    

Yeonjun tersentak ketika ponsel dalam saku celananya bergetar. Ia yang sedari tadi fokus pada apa yang dijelaskan oleh Taehyun bergegas mengambil benda itu. Alisnya berkerut ketika disadarinya ponsel yang bergetar adalah ponsel yang biasa digunakannya sebagai dirinya yang asli, bukan yang digunakannya ketika dirinya bekerja sebagai seorang model. Sebuah notifikasi pesan masuk membuat sepasang alisnya semakin berkerut. Tidak banyak orang yang mengetahui kontak ponsel ini, bahkan di antara anak buah Soobin hanya beberapa orang saja yang tahu.

Lalu, siapa?

Terlebih nomor yang mengiriminya pesan, sama sekali tidak dikenal olehnya.

Penasaran? Tentu saja. Orang macam apa yang mengiriminya pesan ke ponsel ini?

Iris gelapnya melebar ketika sebaris kalimat tertera di sana. Singkat seperti semacam kode, namun ia mengerti apa maksudnya.

Gudang Timur, No. F-015.

"Taehyun..."

Yang dipanggil sontak menoleh pada laki-laki bertubuh jangkung yang sering sekali menyeretnya ke dalam masalah. Kalau tidak karena ulah laki-laki itu sendiri, ya pasti bos mereka yang mengacau.

"Pelabuhan bagian Timur, gudang dengan nomor F-015. Apa penyewanya juga Jung Jaehyun?"

"Apa?"

Ah.

Tanpa membuang waktu, Kang Taehyun kembali membuka ponselnya, file yang tadi sempat dilihat olehnya masih terpampang jelas di sana. Jemarinya menggulir layar dengan cepat, hingga tatapannya terhenti pada gudang dengan nomor yang baru saja disebutkan oleh rekannya, sebaris nama penyewa membuatnya sontak membulatkan kedua matanya.

"Bukan dia, tapi aku tahu orang itu. Kita ke sana, Beomgyu-hyung dalam bahaya!"

Nama yang tertera adalah Kang Seulgi, nama yang pernah sempat disebutkan oleh Kim Seokjin ketika ia berdua dengan Beomgyu mengunjunginya di kediamannya beberapa hari yang lalu.

~0~

Choi Doyoon membolak-balikkan dokumen di hadapannya dengan kasar, beberapa kali menghela nafas dengan berat. Felix yang duduk di seberang meja tepat di hadapannya, awalnya ingin mengabaikannya, tapi atasannya itu terus melakukan hal yang tidak jelas itu sejak tiga puluh menit yang lalu.

"Ada yang mengganggu anda?"

Laki-laki yang berprofesi sebagai detektif swasta itu mendongakkan kepalanya, menatap sang asisten dengan tatapan yang tidak terbaca. Ada kegelisahan yang sedari tadi mendera, tepat ketika wanita yang menyewa jasa mereka pergi dari tempat ini.

Seharusnya ketika wanita itu pergi, pekerjaannya sudah selesai. Tidak ada lagi urusan apapun dengannya, bahkan bayaran untuk jasanya sudah ia terima seluruhnya di awal. Lalu kenapa ia malah merasa kalau ini belum selesai sama sekali? Rasanya seperti akan terjadi hal lain yang jauh lebih besar.

"Ah!" Felix berseru, ketika selembar kertas yang hampir saja ia masukkan ke mesin penghancur kertas menarik perhatiannya. Terutama karena nama yang tertera adalah nama dari seseorang yang dicari oleh klien terakhir mereka.

"Doyoon-hyung..."

"Ya?"

"Anak laki-laki bernama Choi Beomgyu itu... pernah menjalani rehabilitasi di... rumah sakit jiwa?"

Apa?

~0~

"Ah, sial. Ini sakit sekali. Bisa-bisanya anak ini bertahan selama beberapa jam dengan luka di sekujur tubuh, apa dia mati rasa?."

FREIER VOGEL || SooGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang