Happy Reading!
Bagian 2
Hukuman
"Selalu saja bikin masalah!" Rafan Arkatama berujar marah seraya mengarahkan ikat pinggangnya pada kaki Kanina.
Plak.
Cambukan pertama. Kanina menggigit bibir bawahnya menahan sakit. Ia berusaha tetap berdiri meski kakinya bergetar karena kesakitan.
"Mau jadi apa kamu kalau selalu bikin masalah kaya gini terus, Katyara?!" Rafan mengarahkan ikat pinggangnya pada pinggang Kanina, lalu ...
Plak.
Cambukan kedua. Air mata telah keluar dari sudut mata Kanina karena tak tahan dengan rasa sakit yang diberikan oleh Papanya.
"Jadi ini yang kamu gunain untuk ngejambak rambut temen kamu? Tangan ini juga yang kamu gunain untuk nyembur muka temen kamu pakai jus? Sadar kamu waktu ngelakuin itu, Katyara?!" tanya Rafan seraya mengarahkan cambuknya pada tangan kanan Kanina.
Plak.
Cambukan yang ketiga. Kanina sontak terpekik karena rasa sakitnya yang melebihi cambukan sebelumnya. Tangis di wajahnya sudah tak terbendung karena rasa sakit yang melingkupi badannya.
Belum cukup tiga cambukan, Rafan menambahkan rasa sakit Kanina dengan menampar wajah gadis itu sampai tampak warna kemerahan di pipi putihnya. "Tidak tahu diri, bisanya hanya malu-maluin keluarga saja."
Kanina menunduk dengan badan bergetar.
Rafan mencengkram dagu Kanina agar gadis itu menatapnya. "Kalau kamu bikin masalah lagi, Papa bakal ngasih hukuman yang lebih dari ini, Katyara, ingat kata-kata Papa."
Setelah mengatakan itu, Rafan pergi dari kamar Kanina, menyisakan gadis itu yang terduduk dengan tangis yang sudah pecah. Ia mengusap tangan bekas cambukan Papanya seraya meringis pelan.
Rasa sakitnya sangat terasa. Kanina bahkan kesusahan berdiri karena badannya yang mendadak lemas. Pada akhirnya, ia hanya bisa menangis sendirian dengan segala sakit yang ada.
•••
Jendra berjalan memasuki sebuah warung. Matanya memandang orang-orang yang kebanyakan adalah anak satu sekolahnya, sampai kemudian matanya terhenti pada teman-teman sekelasnya.
"Lo tau Michelle anak kelas 12 IPS 3 kagak?"
"Tau, kenape?"
"Tuh cewek cakep njir, tapi dia sombong banget gilak, masa pas gue sapa tuh cewek malah buang muka, kan taik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Luka✔️
Teen FictionKanina tak pernah menyangka bahwa hidupnya akan dipenuhi oleh duka dan lara. Cacian, hinaan, serta tatapan merendahkan tak pernah luput dilemparkan oleh orang-orang di sekitarnya. Belum lagi tekanan dari sang ayah yang membuatnya semakin lupa cara...