Epilog

563 19 2
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Epilog

Beberapa tahun kemudian.

Kanina berdiri di depan pintu, memandangi Saka yang tengah membuang-buang cat alias sedang melukis di kanvas besar dengan headphone di kepalanya.

"Saka," panggilnya. Alih-alih menjawab, cowok itu malah bersenandung pelan. Mungkin tak mendengar panggilan Kanina karena suara lagu dari headphone-nya yang kelelat kencang.

"Saka!" Kanina memanggil dengan suara yang lebih kencang. Namun, tetap saja ia tidak digubris.

"Astaga." Kanina mengusap wajahnya kasar. Ia berjalan menghampirinya Saka, lalu memukul bahunya, "Woy!"

Saka menoleh, lantas melepas headphone di kepalanya. "Ngapain ke sini? Mundur, jangan ganggu."

Kanina memutar bola matanya malas, "Gue udah manggil lo dari tadi, tapi lo gak denger."

"Ngapain manggil?" tanya Saka seraya meletakkan kuasnya, lalu mendorong bahu Kanina agar keluar dari ruangan melukisnya. Netranya memperhatikan sang sepupu dari atas sampai bawah, "Lo mau ke mana rapi begitu?"

"Mau ke kampus lah, ke mana lagi emang?! Gue ada kelas pagi hari ini, jam delapan," ujar Kanina seraya menunjuk arlojinya sendiri.

Saka membelalakkan matanya, ia menepuk dahinya karena lupa dengan jadwal Kanina. Cowok yang berstatus sebagai sepupu Kanina itu memang ditugaskan untuk mengantar jemput gadis itu.

"Gue lupa demi apapun. Gue siap-siap dulu bentar."

"Gak perlu, gue sama Jendra hari ini, Aluna juga bareng gue," kata Kanina.

Kepanikan yang awalnya melanda berganti dengan raut keheranan. Saka menyipitkan matanya, "Lagi? Kemarin juga sama Jendra, kan? Kok sekarang sama dia lagi?"

"Ya emangnya kenapa? Dia lebih on time dari lo, jadi mending gue berangkat sama dia aja," jawab Kanina cuek.

Saka masih tak habis pikir mendengarnya. "Kenapa kalian gak balikan aja kalau gitu? Keliatannya juga masih saling suka, kan?" ceplos Saka yang lantas membuat Kanina salah tingkah.

"Y-ya gak tau lah, ngapain nanya gue? Tanya lah dia langsung. Udah ah, gue mau berangkat. Nanti tugas lo cuma jemput Aluna aja jam 12, gue bakal pulang malem. Bye!"

Kanina pergi setelahnya tanpa mau mendengar balasan dari Saka.

Langkah panjangnya terhenti di halaman rumah kala melihat pemandangan di depannya. Tampak Aluna yang sedang difoto oleh Jendra menggunakan kameranya. Sontak, seulas senyum muncul di wajahnya.

Goresan Luka✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang